Advertisement
Pemkab Bantul Optimistis Target Ekspor 2025 Terlampaui

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul optimistis target realisasi ekspor senilai Rp119 miliar terlampaui. Pasalnya, selama beberapa tahun terakhir, target realisasi eskpor Pemkab Bantul selalu melebihi target yang ditentukan.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan DKUKMPP Kabupaten Bantul Tutik Lestariningsih mengatakan pada selama dua tahun terakhir, pihaknya mencatat ada peningkatan signifikan untuk realisasi target ekspor. Pada 2023, DKUKMPP Bantul mencatat target ekspor senilai 90 juta USD, dalam realisasinya mencapai 118,7 juta USD. Sedangkan pada 2024, dari target ekspor 100 juta USD, terealisasi 120,5 juta USD.
Advertisement
"Sedangkan di 2025, kami menargetkan 119 juta USD. Jika melihat perkembangan dua tahun terakhir, kami optimis bisa terlampaui," katanya, Senin (24/2/2025).
Menurut Tutik, komoditi ekspor yang paling banyak menyumbang target ekspor sejauh ini paling banyak dari sektor furniture dan garmen. Di mana, untuk sektor furniture pada 2024, nilainya mencapai Rp33,6 juta USD, sedangkan garmen nilainya mencapai 32,8 juta USD.
"Sedangkan nilai ekspor yang tertinggi jika dikelompokkan dalam bulan, paling besar terjadi di bulan Agustus, dan September," katanya.
Tutik menyatakan, untuk mencapai target ekspor di 2025, DKUKMPP Kabupaten Bantul masih tetap mengandalkan sejumlah kegiatan seperti mengikutsertakan pelaku ekspor dan UMKM ke pameran baik di dalam maupun di luar negeri.
"Sehingga ini akan memperluas peluang pasar mereka. Kami juga mengadakan kegiatan peningkatan SDM. Meskipun, memang karena adanya kebijakan efisiensi, maka pelatihan yang biasanya menggandeng Kementerian Perdagangan tahun ini tidak ada," ucapnya.
Pelaksana Tugas Kepala DKUKMPP Bantul, Fenty Yusdayati mengakui capaian ekspor dari Bantul mulai menggeliat usai pandemi Covid-19. Hal ini diperlihatkan dalam realisasi target ekspor yang selalu diatas target yang ditentukan, meskipun ada penurunan jumlah eksportir di Kabupaten Bantul dalam beberapa tahun terakhir. "Tapi, volume dan komoditi yang diekspor juga mengalami kenaikan," ungkapnya.
Fenty mengakui bahwa nilai ekspor sejauh ini mengalami peningkatan. Hanya saja, belum semua UMKM langsung bisa melakukan ekspor. Sebab, banyak UMKM di Bumi Projotamansari memilih menyuplai ke sejumlah perusahaan besar.
"Sehingga kami perlu melakukan peningkatan mutu ekspor dan kesiapan dari UMKM untuk bisa ekspor langsung produk mereka," ucap Fenty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Modus Pengasuh Ponpes di Kabupaten Semarang Cabuli Santrinya
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp1,5 Miliar untuk Pengadaan Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati
- Gandeng Hotel, Sosrowijayan Didorong Jadi Sentra Apem
- Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang hingga Pagar Roboh di DIY
- Gunungkidul Kini Punya 69 Perpustakaan Berbasis Inklusi, Ditargetkan Ada di Semua Kalurahan
- Susunan Pemain Malut Vs PSS Sleman, Laga Perdana untuk Pelatih Pieter Huistra
Advertisement
Advertisement