Advertisement
Kampung Ramadan Masjid Jogokaryan Komitmen Tekan Produksi Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kampung Ramadan Jogokariyan (KRJ) kembali digelar untuk ke-21 kalinya di Masjid Jogokariyan. Dalam gelaran ini, Masjid Jogokaryan berkomitmen mendukung penanganan sampah oleh Pemkot Jogja dengan menekan produksi sampah.
KRJ 2025 resmi dibuka pada Sabtu (1/3/2025), dihadiri oleh Walikota Jogja, Hasto Wardoyo. Sebanyak 3.500 piring santapan buka puasa dibagikan setiap harinya kepada para jamaah yang datang mengikuti buka bersama.
Advertisement
Ketua Panitia KRJ, Haidar Muhammad, menyampaikan tahun ini KRJ menghadirkan berbagai kegiatan istimewa, termasuk buka puasa bersama, pasar sore, serta talkshow inspiratif. “Tahun ini kami menghadirkan 400 pedagang di pasar sore dan menggelar berbagai kegiatan talkshow yang diharapkan dapat menambah wawasan serta mempererat kebersamaan masyarakat selama Ramadan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari semangat berbagi, panitia juga menyediakan 3.500 porsi makanan berbuka setiap harinya. Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan 27 kelompok masyarakat, dengan setiap porsi memiliki nilai sekitar Rp15.000. “Siapa pun yang hadir, kami persilakan untuk menikmati hidangan berbuka ini,” katanya.
Cara pembagian ribuan santapan buka puasa itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni dengan menggunakan piring. Dengan cara ini, maka wadah makanan tidak hanya digunakan sekali makan dan dibuang, tapi bisa digunakan kembali berulang-ulang.
BACA JUGA: Takjil Berpotensi Hasilkan Sampah, Ini Imbauan Kemenag untuk Masjid di Jogja
Panitia sudah menyiapkan petugas yang akan mencuci seluruh piring yang digunakan. Dengan sistem ini, jamaah yang datang untuk mengikuti buka bersama tidak meninggalkan sampah atau membawa pulang sampah dari wadah makanan buka puasa.
Di samping itu, Kampung Ramadan Jogokariyan juga berkomitmen menjaga kebersihan dengan mengelola sampah sisa makanan dengan baik. “Sisa makanan atau sampah organik kami kumpulkan, dan biasanya diambil oleh masyarakat sekitar, karena di sini banyak warga yang memiliki ternak. Dengan cara ini, tidak ada makanan yang terbuang sia-sia,” jelasnya.
Hal ini diapresiasi oleh Walikota Jogja, Hasto Wardoyo. Menurutnya, Masjid Jogokariyan dalam menjaga lingkungan dengan menggunakan piring sebagai wadah takjil, alih-alih kemasan sekali pakai. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah di Kota Jogja selama bulan Ramadan.
“Sebanyak 3.500 piring digunakan setiap harinya untuk membagikan takjil, ini adalah langkah yang luar biasa. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan selembar sampah pun, baik di lingkungan masjid maupun di jalanan. Dengan begitu, Jogja dapat terus menjadi kota yang bersih, indah, dan tertata rapi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenlu Singapura: Riza Chalid Tidak Berada di Singapura dan Sudah Lama tidak Memasuki Singapura
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Dispar-BPJamsostek Perluas Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pelaku Wisata di DIY, Sediakan Beasiswa Pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi
- Pendidikan Pemilih Pemula Hari Kedua: KPU Jogja Lanjutkan Sosialisasi Demokrasi dalam MPLS di 11 Sekolah
- Sleman Evaluasi Wi-Fi Gratis, Akses Merata Jadi Prioritas
- Terdampak Tol Jogja-Solo, Dua Lokasi Pemakaman Umum di Kalasan Direlokasi
- Warga Gunungkidul Jadi Tersangka Kredit Fiktif Bank Jatim, Begini Kronologi Penyitaan Uang Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement