Advertisement

Lurah Mangunan Keluhkan Serangan Monyet di Wilayahnya yang Terus Terulang

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 06 Maret 2025 - 11:57 WIB
Ujang Hasanudin
Lurah Mangunan Keluhkan Serangan Monyet di Wilayahnya yang Terus Terulang Monyet Ekor Panjang - ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Serangan monyet ekor panjang di Mangunan, Dlingo, Bantul, belum tertangani. Serangan monyet ekor panjang tersebut menyebabkan lahan pertanian warga rusak beberapa waktu lalu. 

Lurah Mangunan, Aris Purwanto menuturkan serangan monyet ekor panjang masih terjadi. Pada Januari 2025, sekitar 11 hektar lahan pertanian jagung dirusak monyet tersebut. Lahan pertanian tersebut telah ditanami jagung yang seharusnya dapat panen sekitar seminggu kemudian. Namun, akibat serangan tersebut, jagung tersebut gagal panen. 

Advertisement

“Jadi mau panen, sudah habis. Panen tinggal dua minggu, tetapi sudah enggak bisa,” ujarnya Selasa (4/2/2025). 

Dia mengaku lahan pertanian tersebut milik puluhan petani yang ada di enam padukuhan. 

Dia menduga jumlah monyet ekor panjang terus mengalami peningkatan. Saat ini, jumlah monyet ekor panjang telah mencapai ratusan ekor.

Aris mengaku telah menyampaikan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) terkait hal tersebut. Namun, menurut Aris belum ada tindakan dari instansi tersebut untuk menangani gangguan monyet ekor panjang tersebut. 

BACA JUGA: Bawaslu Bantul Kembalikan Sisa Dana Pengawasan Pilkada ke Pemkab Rp2 Miliar

Selama ini menurut Aris, pihaknya mengalokasikan anggaran dari Dana Desa dan bantuan dari DKPP Bantul sekitar Rp20 juta untuk memasang jaring-jaring di sekitar lokasi yang biasa terdampak monyet ekor panjang. Namun, menurutnya lantaran jumlah monyet ekor panjang mencapai ratusan ekor, maka masih ada titik yang dapat dijangkau oleh monyet tersebut. 

“Harapannya segera ada solusi terkait kera ekor panjang. Kalau tidak ada solusi otomatis semakin merugikan petani di Mangunan, Dlingo,” ujarnya. 

Dia mengaku untuk menghindari serangan monyet ekor panjang, petani di sana memilih mengganti tanaman pangan dari jagung menjadi cabai. Menurutnya, tanaman cabai tidak menarik perhatian monyet ekor panjang. Karena itu serangan terhadap monyet tersebut saat ini jarang terjadi.

Sementara Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengaku penanganan keberadaan monyet ekor panjang disana menjadi kewenanganan BKSDA DIY. 

"Penanganan di BKSDA," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Limpahkan Perkara Hasto Kristiyanto ke JPU

News
| Kamis, 06 Maret 2025, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement