Advertisement
Lurah Mangunan Keluhkan Serangan Monyet di Wilayahnya yang Terus Terulang

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Serangan monyet ekor panjang di Mangunan, Dlingo, Bantul, belum tertangani. Serangan monyet ekor panjang tersebut menyebabkan lahan pertanian warga rusak beberapa waktu lalu.
Lurah Mangunan, Aris Purwanto menuturkan serangan monyet ekor panjang masih terjadi. Pada Januari 2025, sekitar 11 hektar lahan pertanian jagung dirusak monyet tersebut. Lahan pertanian tersebut telah ditanami jagung yang seharusnya dapat panen sekitar seminggu kemudian. Namun, akibat serangan tersebut, jagung tersebut gagal panen.
Advertisement
“Jadi mau panen, sudah habis. Panen tinggal dua minggu, tetapi sudah enggak bisa,” ujarnya Selasa (4/2/2025).
Dia mengaku lahan pertanian tersebut milik puluhan petani yang ada di enam padukuhan.
Dia menduga jumlah monyet ekor panjang terus mengalami peningkatan. Saat ini, jumlah monyet ekor panjang telah mencapai ratusan ekor.
Aris mengaku telah menyampaikan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) terkait hal tersebut. Namun, menurut Aris belum ada tindakan dari instansi tersebut untuk menangani gangguan monyet ekor panjang tersebut.
BACA JUGA: Bawaslu Bantul Kembalikan Sisa Dana Pengawasan Pilkada ke Pemkab Rp2 Miliar
Selama ini menurut Aris, pihaknya mengalokasikan anggaran dari Dana Desa dan bantuan dari DKPP Bantul sekitar Rp20 juta untuk memasang jaring-jaring di sekitar lokasi yang biasa terdampak monyet ekor panjang. Namun, menurutnya lantaran jumlah monyet ekor panjang mencapai ratusan ekor, maka masih ada titik yang dapat dijangkau oleh monyet tersebut.
“Harapannya segera ada solusi terkait kera ekor panjang. Kalau tidak ada solusi otomatis semakin merugikan petani di Mangunan, Dlingo,” ujarnya.
Dia mengaku untuk menghindari serangan monyet ekor panjang, petani di sana memilih mengganti tanaman pangan dari jagung menjadi cabai. Menurutnya, tanaman cabai tidak menarik perhatian monyet ekor panjang. Karena itu serangan terhadap monyet tersebut saat ini jarang terjadi.
Sementara Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengaku penanganan keberadaan monyet ekor panjang disana menjadi kewenanganan BKSDA DIY.
"Penanganan di BKSDA," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Berbeda dengan Bahlil, Warga Pulau Gag Berharap Penambangan Nikel di Raja Ampat Tetap Dilanjutkan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sudah Cair! Ini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah BSU BPJS Ketenagakerjaan
- Lapas Wirogunan Sembelih 2 Sapi dan 7 Ekor Kambing untuk Warga Binaan
- Bisa Jadi Referensi SPMB 2025, Ini Daftar SMP Terbaik di Jogja Berdasarkan ASPD 2023 dan ASPD 2025
- Daftar 10 Stasiun Kereta Api Terpadat Saat Long Weekend Iduladha 2025, Jogja Tidak Masuk
- Ritual Grebeg Kraton Jogja Dikembalikan ke Era Sri Sultan HB VII, Tak Ada Utusan Raja Mengantar Gunungan ke Kepatihan
Advertisement
Advertisement