Advertisement

Pengakuan Rekan Pria Korban Miras Oplosan di Banguntapan, Bantul

Yosef Leon
Kamis, 06 Maret 2025 - 13:37 WIB
Jumali
Pengakuan Rekan Pria Korban Miras Oplosan di Banguntapan, Bantul Polres Bantul bersama Biddokkes Polda DIY melakukan ekshumasi terhadap jenazah korban meninggal dunia berinisial RKP yang meninggal dunia akibat miras oplosan, Kamis (6/3/2025) di pemakaman umum Lowanu. - Harian Jogja - Yosef leon

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Rekan pria RKP, Andre Setiawan, salah seorang korban meninggal dunia akibat pesta miras oplosan di Banguntapan, Bantul membeberkan kronologi peristiwa yang merenggut nyawa perempuan berusia 21 tahun itu. 

Andre hadir dalam proses ekshumasi korban yang dilakukan oleh Polres Bantul bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY pada Kamis (6/3/2025) di pemakaman umum Lowanu. Ia menjelaskan, korban tidak berpamitan sebelum kejadian.

Advertisement

"Pas sebelum kejadian itu, dia nggak ada pamit sama sekali. Saya tinggal kerja, tiba-tiba pas saya WhatsApp, cuma ceklis satu," ujar Andre.

"Handphone dia ternyata dipegang sama temannya yang jemput ke rumah," lanjutnya. 

BACA JUGA: Polres Bantul Ekshumasi Jasad Korban Diduga Tenggak Miras Oplosan

Andre kemudian mengetahui bahwa korban dijemput oleh temannya. Namun, ketika kembali ke rumah, kondisi RKP sudah mengkhawatirkan. "Sampai di rumah itu sudah sempoyongan, sudah tidur," katanya.

Saat itu, dia pun kebingungan karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada korban.

Dari informasi yang dikumpulkan, dugaan sementara menyebutkan bahwa korban mengonsumsi minuman keras oplosan.

"Yang diminum itu kayaknya sejenis oplosan, kayak alkohol murni yang dicampur dengan minuman lain, yang ada rasa-rasa gitu," jelas Andre.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa minuman tersebut berbusa, menandakan adanya campuran tertentu yang berpotensi berbahaya. Setelah mengonsumsi minuman itu, kondisi korban terus memburuk.

"Efeknya itu lama, pokoknya 24 jam itu tidur, nggak mau makan," ujar Andre.

Keluarga korban sempat mempertimbangkan untuk tidak melakukan autopsi demi menghormati jenazah, tetapi mereka juga ingin keadilan ditegakkan.

"Kalau kemarin kan maunya nggak diautopsi, soalnya kasihan sama almarhum. Namun kalau nggak gitu, nanti tersangkanya nggak sebanding sama nyawa yang hilang," ujar Andre.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Kematian akibat minuman keras oplosan sudah sering terjadi, dan insiden ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan bahaya konsumsi minuman yang tidak jelas asal-usulnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Limpahkan Perkara Hasto Kristiyanto ke JPU

News
| Kamis, 06 Maret 2025, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement