Advertisement

Awan Cumulonimbus Setinggi 15 Kilometer Sebabkan Hujan Es di Jogja dan Sleman

Lugas Subarkah
Selasa, 11 Maret 2025 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Awan Cumulonimbus Setinggi 15 Kilometer Sebabkan Hujan Es di Jogja dan Sleman Hujan es / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAHujan es terjadi di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman pada Selasa (11/3/2025). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya belokan angin di wilayah Jawa dan terbentuknya awan cumulonimbus setinggi 15 kIlometer menjadi penyebab turunnya hujan es.

Hujan es disertai angin kencang terpantau terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, di sekitar Kemantren Jetis, Kota Jogja; Gondokusuman, Kota Jogja; Kapanewon Depok, Sleman; Ngaglik, Sleman dan sekitarnya. Butiran es yang turun cukup besar, sekitar seukuran kelereng.

Advertisement

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan hujan es yang terjadi dipicu adanya pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Kalimantan yang memicu belokan angin di sebagian besar wilayah Jawa termasuk DIY. “Berpotensi meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di DIY,” katanya dalam konferensi pers via Zoom Meeting, Selasa.

Dari pantauannya, awan hujan bergerak dari barat, Kulonprogo, masuk ke Sleman dan ke Kota Jogja dan ke Bantul. Kondisi angin juga cukup kencang sekitar 25 not. “Awan hujan tadi di radar cuaca terpantau hingga 60 dbz, menandakan butiran cukup besar di awan, kemudian terjadi hujan es,” katanya.

Dari citra satelit Himawari, hujan es di wilayah DIY terjadi karena suhu udara lembap dan panas di permukaan naik dengan cepat membentuk awan cumulonimbus setinggi 15 km. Suhu puncak awan -mencapai 72,5 derajat celcius.

BACA JUGA: Hujan Es dan Angin Kencang di Jogja Sebabkan Pohon Tumbang dan Garasi Rumah Sakit Rusak

“Butiran es sampai di bawah karena jatuhnya tidak mengalami gesekan yang cukup banyak. Kalau hujan biasa bentuknya cair karena mengalami gesekan cukup banyak sehingga sampai bawah berbentuk air,” kata dia.

Cuaca ekstrem diprediksi masih bisa terjadi hingga April mendatang. Munculnya cuaca ekstrem kebanyakan di saat peralihan musim hujan ke kemarau. “Potensi hujan berlanjut sampai April. Dasarian ketiga Maret pun ada hujan lebat di Sleman, Kulonprogo dan Bantul,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi puting beliung. “Putting beliung sering muncul di dataran, kalau Sleman di Minggir. Kalau Bantul di hampir semua datar, cenderung bergerak ke kota juga berpotensi dilewati putting beliung,” ujarnya.

Dalam tiga hari ke depan BMKG juga memprediksi masih adanya potensi hujan lebat di Sleman, Kota Jogja dan Bantul bagian utara. “Masyarakat jogja diharapkan tenang dan waspada, me Info BMKG, bisa melalui aplikasi atau website BMKG dan Stasiun Meteorologi,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Peringatan Dini 6 Kabupaten di Jawa Tengah Siaga Curah Hujan Tinggi

News
| Rabu, 12 Maret 2025, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement