Advertisement
UAD Beri Edukasi Puasa Ramadan di Komunitas Muslim Filipina

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Ahmad Dahla (UAD) Yogyakarta memberikan edukasi terkait pelaksanaan puasa Ramadan pada komunitas muslim di Quilantang, Calumpang General Santos City, Mindanao, Filipina.
Selain masyarakat lokal setempat, jemaah yang diberikan edukasi tersebut beberapa di antaranya merupakan pelajar Filipina yang sedang menempuh pendidikan di sekolah Indonesia-Filipina. Promosi kesehatan yang pertama mengambil topik yang relevan yakni kesehatan pribadi terkait dengan puasa. Pada kesempatan ini, kegiatan promosi kesehatan disampaikan oleh Profesor Akromdengan tema Fasting and Black Seed as Means Health Maintance and Medicines. Materi disampaikan secara daring dalam Bahasa Inggris dan Bahasa melayu.
Advertisement
Dosen UAD Profesor Akrom mengatakan kegiatan tersebut merupakan edukasi pengelolaan kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan. Peserta pada kegiatan ini yakni jemaah Masjid Nur Huda yang terletak di Quilantang, Calumpang General Santos city, Filipina. Jemaah masjid berkisar antara 50 - 70 orang dengan rentang usia 20 -60 tahun.
Pengelolaan kebersihan sangat penting dan erat kaitannya dengan proses penyebaran penyakit yang dapat muncul dan menular dari makanan, orang atau tempat. Personal hygiene yang buruk dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga mudah terserang berbagai penyakit, seperti infeksi, penyakit saluran cerna, dan scabies.
"Kondisi tersebut bahkan dapat menghilangkan fungsi beberapa bagian tubuh, seperti kulit. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri kita dari penyakit adalah menjaga kebersihan. Promosi kesehatan menjadi salah satu upaya guna peningkatan derajat kesehatan masyarakat," katanya.
Selain itu juga disampaikan salah satu herbal Nabi yang bersinergi dalam menjaga kesehatan selama berpuasa yaitu habbatus sauda (jinten hitam) sebagai penguat sistem imun, anti inflamasi dan penyeimbang kadar gula darah. Berpuasa dengan cara Nabi juga dapat menjauhkan diri dari penyakit yang biasa dikeluhkan pada saat berpuasa, seperti maag.
"Hal ini dikarenakan, pada saat berpuasa, sensor kecemasan pada tubuh mengalami penuruan sentivitas, secara psikologis lebih tenang dalam menghadapi persoalan. Sebagian besar penyakit maag dipicu oleh kecemasan atau stress. Sehingga secara bertahap, puasa justru akan membantu mengurangi keluhan penyakit maag," kata dosen lainnya Dwi Utami.
Ia berharap kegiatan itu dapat meningkatan pengetahuan personal hygiene dan social hygiene pada jemaah Masjid Nur Huda sehingga dapat meminimalan terjadinya penyakit menular dan lingkungan yang tidak sehat. Apabila jemaah Masjid Nur Huda dapat merealisasikan personal hygiene dan social hygiene dengan baik maka dapat menjadi salah satu langkah dalam upaya menjaga kesehatan diri khususnya pada saat berpuasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kerangka Manusia Ditemukan di Kebun Tebu Milik Pabrik Gula Madukismo Bantul
- Venue Pertandingan untuk Porda Gunungkidul 2025 Terus Dikebut
- 6 Juta Pemudik Diprediksi Masuk DIY, 22 Pos Pengamanan Disiagakan
- Kunjungi Tempat Korban Ledakan Petasan Dirawat, Bupati Sleman Sebut Akan Ada Bantuan JPS
- Gelombang Tinggi, Nelayan Bantul Mengurangi Aktivitas Melaut
Advertisement
Advertisement