Advertisement
Retakan Tebing di Jalan Baru di Tanjakan Clongop Gedangsari Mulai Dinormalisasi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Tim dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY langsung bergerak cepat untuk melakukan normalisasi retakan tebing sepanjang 40 meter di jalan baru di Tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari.
Panewu Gedangsari, Eko Krisdiyanto mengatakan, sudah ada penanganan terhadap retakan tebing di jalur di Tanjakan Clongop. Sesuai dengan permintaan dari Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntarningsih saat meninjau lokasi longsor, maka tim dari DPUP-ESDM DIY mulai melakukan normalisasi retakan pada Rabu (20/3/2025) sehingga sebelum Lebaran di sekitar lokasi sudah aman dilalui maupun beraktivitas.
Advertisement
“Hingga sekarang masih dalam proses normalisasi agar tidak membahayakan. Untuk penanganan retakan, ada dua alat berat yang diterjunkan,” kata Eko saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).
BACA JUGA: Jalur Utama Jogja-Wonosari Rawan Tanah Longsor dan Pohon Tumbang, Warga Diminta Waspada
Sesuai dengan informasi yang diterima, ia mengakui penanganan dilakukan dengan mengeruk dan membuat terasiring di sekitar retakan. Diharapkan cara ini tidak membuat air hujan jadi tertahan sehingga potensi longsor susulan dapat dikurangi.
“Tebingnya setinggi 15 meter. Adapun retakannya sepanjang 40 meter dengan kedalaman tiga sampai empat meter,” ungkapnya.
Menurut dia, penanganan saat ini merupakan tindakan evakuasi yang kedua. Pasalnya pada Selasa (18/3/2025) dilakukan pengerukan material longsoran yang terjadi Senin (17/3/2025).
“Retakan sepajang 40 meter di atas tebing baru diketahui Selasa sehingga sesuai dengan permintaan Bupati saat meninjau lokasi agar ditangani sehingga tidak menimbulkan bahaya,” kata Eko.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, tebing di jalan baru di Tanjakan Clongop masih rawan longsor. Pasalnya, pasca-longsoran pertama pada Senin sore ditemukan retakan di atas bukit sehingga dapat memicu longsor susulan saat terjadi hujan deras.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, material longsoran di lokasi retakan diperkirakan lebih banyak. Hal ini tidak lepas dari panjang retakan mencapai 40 meter dan kedalam empat meter sehingga material dari longsoran bisa mencapai 3.000 kubik.
“Potensinya jauh lebih besar dan bisa mencapai sepuluh kali lipat materilannya dibandingkan dengan longsoran pertama. Maka, butuh penangnaan secepatnya agar tidak membahayakan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

RAPBN 2026, Dana MBG Tenyata Diambil dari 44,2 Persen Anggaran Pendidikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gali Drainase, Warga Warak Kidul Mlati Sleman Temukan Arca
- Mau Ikut Upacara HUT RI di Tengah Laut Gunungkidul? Begini Persyaratannya
- Pemkot Jogja Hanya Bisa Menambah Dua RTH Tahun Ini
- DLH Bantul Bakal Maksimalkan Kapasitas Pengolahan Sampah di TPST Modalan
- Dishub Sleman Pasang Rambu Batas Kecepatan di Jalan Turgo-Pakem, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement