Advertisement
TPS3R di Srigading dan ITF Pasar Niten Dimaksimalkan untuk Atasi Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul berupaya mengatasi persoalan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah di wilayahnya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang sudah ada di Kapanewon Sanden.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, pengelolaan sampah di Sanden bukan merupakan pembangunan baru, melainkan optimalisasi dari TPS3R yang sudah ada di Kalurahan Srigading. “Kapasitas pengolahan di TPS3R Srigading akan ditingkatkan menjadi 10 ton per hari,” ujar Bambang, Senin (7/4/2025).
Advertisement
Selain itu, DLH Bantul juga menambah kapasitas Instalasi Tempat Pengolahan Sampah (ITF) di Pasar Niten menjadi 20 ton per hari. “Ini merupakan langkah kami untuk mengatasi kesenjangan timbunan sampah yang masih cukup besar di Bantul,” lanjutnya.
Panewu Sanden, Deni Ngajis Hartono mengungkapkan bahwa saat ini di wilayah Sanden baru terdapat satu Tempat Penampungan Sementara Sampah (TPSS) yang berlokasi di kawasan Samas, itupun baru melayani wilayah Srigading. “TPSS tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Srigading,” jelas Deni.
Pihaknya berharap agar optimalisasi pengelolaan sampah mampu meningkatkan efektivitas pengurangan sampah dari sumbernya serta mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan di Bantul. "Dengan demikian produksi sampah bisa teratasi di Sanden pada khususnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Prajurit TNI Segera Disidangkan Terbuka di Kasus Penculikan Kacab Bank
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Normalisasi Kali Code Jogja Ditarget Rampung Akhir Oktober
- Dua Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Wates Gamping
- Rute Uji Coba Bus Listrik Trans Jogja Berubah, Start dari Terminal Jombor
- Pemkab Siapkan Bonus Rp2,2 Miliar untuk Atlet Berprestasi di Gunungkidul
- Serapan Pupuk Bersubsidi di Sleman Belum Optimal, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement