Advertisement
Kapasitas Pengolahan Sampah di ITF Niten Bantul Ditingkatkan, Tambah Hanggar dan Peralatan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul memperluas tempat pengolahan sampah dan menambah alat pengolahan sampah di ITF Niten untuk meningkatkan volume sampah yang mampu diolah di sana.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho menuturkan dinas menambah hanggar di sana dan menambah satu unit rotary drying di sana. Dia menyebut hanggar di ITP Niten di perluas Gaf volume sampah yang ditampung dapat bertambah.
Advertisement
BACA JUGA: TPS3R di Srigading dan ITF Pasar Niten Dimaksimalkan untuk Atasi Sampah
Saat ini ITF Niten mampu mengolah sampah sekitar 8 ton per hari. Dengan penambahan hanggar dan mesin tersebut, pihaknya menargetkan ITF Niten mampu mengolah sampah hingga 20 ton per hari.
"Kita utamakan mengolah sampah pasar, karena sekarang belum semua volume sampah pasar sehari tertangani," katanya dikutip Minggu (13/4/2025).
Bambang mengaku dalam sehari pasar-pasar rakyat di Bantul menghasilkan sampah sekitar 15-20 ton. Saat ini lantaran kemampuan ITF Niten dalam mengolah sampah masih terbatas, sebagian sampah pasar masih dikirim ke TPST yang ada di Bantul. Nantinya, seluruh sampah pasar tersebut diproyeksikan dapat diolah di ITF Niten.
Bambang menyebut saat ini proses tender untuk pembangunan hanggar di sana sedang dilakukan. "Harapannya dengan begitu [penambahan hanggar dan alat], sampah bisa tertangani dengan baik," katanya.
BACA JUGA: Optimalisasi Pengolahan Sampah, Pemkab Bantul Bakal Bangun Hangar di ITF Pasar Niten
Dia menyebut alokasi anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan hanggar mencapai Rp4 miliar dan pengadaan alat rotary drying mencapai Rp680 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Anggarkan Rp700 Juta untuk Padat Karya Kebersihan, Sasar 14 Lokasi Berbeda
- Muhammadiyah Dukung Rencana Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia
- Tiga Ruko di Banguntapan Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Capai Rp500 Juta
- Kaliurang Digunakan Sebagai Merek Anggur, Ini Tanggapan Kanwil Kemenkum DIY
- Produsen Setop Produksi Minuman Beralkohol Kaliurang dan Tarik Semua Produk dari Pasaran
Advertisement