Advertisement

Akibat Hujan Deras Berangin, 8 Daerah Irigasi di Sleman Rusak

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 20 Mei 2025 - 18:57 WIB
Jumali
Akibat Hujan Deras Berangin, 8 Daerah Irigasi di Sleman Rusak Ilustrasi kerusakan saluran irigasi - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman menyatkan ada delapan daerah irigasi (DI) di wilayahnya rusak akibat cuaca ekstrem, berupa hujan deras berangin beberapa pekan terakhir. Alhasil kerusakan di delapan DI tersebut telah memberi pengaruh terhadap aliran air ke area pertanian warga.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPKP Sleman, Arif Haryanto, mengatakan jawatannya masih terus melakukan pendataan terhadap DI yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem. DPUPKP juga melakukan penanganan sementara untuk memastikan kelancaran aliran air.

Advertisement

BACA JUGA: Pemkab Sleman Ajukan Perbaikan Tiga Daerah Irigasi

“Kalau total daerah irigasi di Sleman ada sekitar 8 DI. Kami sekarang masih mendata lagi kerusukan di titik yang lain,” kata Arif dihubungi, Selasa (20/5/2025). 

Beberapa DI yang mengalami kerusakan antara lain DI Mulungan, Kalurahan Sedangadi, Mlati; DI Sanggrahan, Kalurahan Maguwoharjo, Depok; DI Kukusan, Kalurahan Trimulyo, Sleman; dan DI Ngrajek, Kalurahan Tirtomartani, Kalasan. 

Khusus DI Ngrajek, dinas akan melakukan perbaikan pada 2025. Apabila melihat kondisi DI tersebut, perlu ada penanganan segera. Pasalnya salah satu titik DI terebut hancur dan letaknya berada di tepi jurang. Apabila hujan deras turun ada potensi longsor. Guna mengalirkan air, DPUPKP meletakkan pipa yang ditopang karung tanah.

“Rata-rata rusak di saluran tersier, ada juga yang saluran primer. Kami survei dulu nanti kami ajukan anggaran perbaikan,” katanya.

Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto, mengatakan DI Ngrajek tersebut rusak sepekan lalu dan warga bergotong-royong melakukan penanganan sementara. 

Kata Janu, DI Ngrajek mendapat air dari saluran Sedang Ayu Kali Bening, Brintian, dan Sembur. Adapun DI Ngrajek sisi barat mendapat air dari pengairan Dhuri. 

“Kala luas lahan pertanian yang terdampak kerusakan DI Ngrajek itu saya belum tahu. Soalnya juga masih ada air di aliran bagian bawah,” kata Janu.

Janus mengaku dia dan kelompok tani secara rutin membersihkan saluran irigasi pertanian. Pembersihan ini akan memperlancar aliran dan mencegah kerusakan struktur saluran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Begini Penjelasan Gojek dan Maxim Terkait Demo Ojol dan Offbid Massal Hari Ini

News
| Selasa, 20 Mei 2025, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement