Advertisement
Harga Daging Ayam di Pasar Sleman Naik Menjelang Iduladha

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah harga komoditas pangan mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Iduladha. Salah satu komoditas yang naik adalah daging ayam ras. Di Pasar Sleman, harga daging tersebut naik menjadi Rp35.000 per kilogram (kg).
Pedagang Daging Ayam Warung Zukulatra Pasar Sleman, Tri Atmaja, mengatakan harga daging ayam per kg normalnya Rp30.000 per kg. Menjelang Iduladha, harganya naik menjadi Rp35.000. Kenaikan tersebut selalu terjadi sebelum Iduladha.
Advertisement
“Kalau Iduladha memang begitu, selalu naik sebelum hari H. Hari H malah nanti harga turun. Beda dengan Idulfitri, hari H masih tetap naik harganya,” kata Tri ditemui di lapaknya, Rabu (21/5/2025).
Pada hari-hari biasa, Tri memiliki stok daging ayam 20 kg hingga 30 kg. Penjualan akan meningkat sekitar 15%. Katanya, ada alasan khusus kenaikan harga ayam menjelang Iduladha di tengah pembagian daging kurban di masyarakat.
Kenaikan permintaan daging ayam, menurut dia dilatarbelakangi oleh pilihan menu yang disajikan oleh keluarga dalam menyambut tamu. Sejumlah masyarakat memilih daging ayam daripada sapi atau kambing karena lebih lunak dan tidak amis.
Adapun data di situs web hargapangan.slemankab.go.id menyatakan harga daging ayam ras di Pasar Sleman rata-rata masih Rp30.000 per kg. Sedangkan di Pasar Prambanan harga daging tersebut rata-rata Rp32.000 per kg, begitupun di Pasar Godean.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sleman, Haris Martapa, mengatakan ketersediaan komoditas pangan pokok dan penting saat ini aman, tidak ada kekurangan. Namun, dia mengimbau masyarakat agar berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan.
Sebagai contoh, ketersediaan daging ayam pada April 2025 mencapai 3.228.830 kg dengan kebutuhan daging tersebut pada bulan yang sama 577.575 kg. Ada surplus 2.651.255 kg pada April 2025.
Apabila melihat 13 komoditas yang ada, semuanya mengalami surplus pada April 2025. Telur ayam surplus 1.055.910 kg, beras 18.477.585 kg, bawang merah 113.298 kg, dan cabai rawit 1.862.577 kg.
“Ya kalau ada penimbunan akan mengganggu ketersediaan barang dan harga. Pada akhirnya yang dirugikan masyarakat. Itu yang kami antisipasi, makanya perlu kolaborasi dalam pengawasan pasokan komoditas,” kata Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Tambang Ilegal, Kapolda DIY Digugat Praperadilan oleh LSM Sapu Jagad Gunung
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen
Advertisement
Advertisement