Advertisement

UII Mekarkan FPSB Jadi 2 Fakultas, Pejabat Dekan Sudah Dilantik

Newswire
Rabu, 04 Juni 2025 - 12:57 WIB
Sunartono
UII Mekarkan FPSB Jadi 2 Fakultas, Pejabat Dekan Sudah Dilantik Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan pemekaran Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) menjadi dua fakultas yaitu Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya. Pemekaran fakultas ini secara resmi diluncurkan bersamaan dengan Pelantikan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya Masa Jabatan 2025-2026 pada Senin (2/6/2025). - UII.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan pemekaran Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) menjadi dua fakultas yaitu Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya. Pemekaran fakultas ini secara resmi diluncurkan bersamaan dengan Pelantikan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya Masa Jabatan 2025-2026 pada Senin (2/6/2025).

Jajaran pejabat baru Fakultas Psikologi antara lain Qurotul Uyun sebagai Dekan; Resnia Novitasari, sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya; Sonny Andrianto sebagai Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni.

Advertisement

Kemudian untuk Fakultas Ilmu Sosial Budaya Profesor Masduki sebagai Dekan; Irawan Jati sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Nizamuddin Sadiqsebagai Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni.

BACA JUGA: Dinkes Gunungkidul Belum Bisa Sediakan Layanan Psikologi di Puskesmas

Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan pemekaran dua fakultas ini telah melalui diskusi panjang yang menjadi manifestasi kesadaran dan kesepakatan bersama. Ia melihat banyak keindahan selama mengawal proses diskusi yang tidak selalu diliputi dari ketegangan. Tetapi semuanya masih dalam tingkat yang dapat dikelola, dan justru mendinamisasi proses.

Ia melihat dalam organisasi ada kontrak sosial yang jika berubah harus dirembuk kembali dan disepakati ulang. Proses seperti ini harus dilakukan untuk mengawal perubahan.

“Ada beragam kacamata untuk memandang organisasi. Pun demikian untuk melihat perubahan dalam institusi.  Ada beragam kerja institusional yang dapat kita pilih untuk mendisrupsi sebuah institusi. Pun demikian untuk membentuk institusi baru, dan juga untuk memeliharanya,” katanya.

Fathul menyoroti semangat kolegialitas yang mulai memudar dengan masuknya paham neoliberalisme yang masuk ke dalam dunia pendidikan yang terwujud dalam beragam bentuk, termasuk korporatisasi. Prinsip new public management yang mengedepankan indikator materialistik pun mendominasi untuk mengukur kesuksesan. Posisi nilai-nilai pun mulai terpinggirkan.

"Saya tidak ingin hal ini terjadi di UII. Meski demikian, saya sepenuhnya sadar, tidak semua bersepakat dengan pendapat ini. Atas nama kolegialitas, kita harus terus memastikan jika kampus tetap menjamin kebebasan berpendapat,” ungkap Rektor UII ini.

Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf UII Suparman Marzuki menambahkan dekan dan pemimpin adalah bentuk yang berbeda. Dekan merupakan nomenklatur darin jabatan sehingga dituntut kecakapan dan pengetahuan akademik. Sementara sebagai pemimpin, dituntut kecakapan dan keterampilan, berkomunikasi dengan dan menjadi teladan. Para pemimpin harus memiliki integritas dan akuntabiltas. Misalnya, sesuatu yang sifatnya rahasia dan harus dijaga atau dijamin kerahasiaannya.

“Kita boleh berbeda pendapat dalam forum pengambilan keputusan. Boleh, halal. Tetapi begitu keputusan sudah diambil, harus dijaga. Ketidaksetujuan kita harus simpan dalam hati, dalam pikiran, jangan diomongin keluar. Kalau diomongin keluar maka itu gak punya integritas sekaligus gak punya akuntabilitas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Bansos Presiden untuk Covid-19 Tahun 2020, KPK Panggil Dirut PT Indomarco Adi Prima

News
| Rabu, 23 Juli 2025, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral

Wisata
| Senin, 21 Juli 2025, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement