Advertisement
BPJS Kesehatan, Bantu Pengemudi Mobil Rental Tetap Produktif

Advertisement
SLEMAN—Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan membantu masyarakat di berbagai kalangan untuk mengakses layanan kesehatan secara prima.
Di Sleman, seorang pengemudi mobil rental yang mengidap sakit jantung berobat setiap bulan tanpa dipungut biaya hingga bisa terus beraktivitas produktif setiap harinya.
Advertisement
Peserta JKN asal Seyegan, Wiyono (49) merasakan sendiri manfaat dari Program JKN yang diaksesnya. Berprofesi sebagai seorang pengemudi mobil rental, Wiyono pernah didiagnosis mengidap penyakit jantung. Dirinya bahkan sempat sepekan menjalani opname di Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) karena penyakit jantung yang dideritanya. "Kecapekan, tiba-tiba engap, sesak napas," kata Wiyono ditemui pada Selasa (10/6) di RSA UGM.
BACA JUGA:Â Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Merasakan gejala-gejala di atas, Wiyono lantas segera pergi ke UGD RSA UGM sekitar waktu subuh. Didiagnosis serangan jantung, Wiyono semula akan dipasangi ring. Namun karena dalam prosesnya tidak bisa dilakukan, Wiyono akhirnya menjalani proses penyembuhan dengan obat. "Akhirnya dikasih obat, sekarang sudah jalan enam bulan," ungkapnya.
Dari datang ke UGD hingga enam bulan menjalani pengobatan rawat jalan, Wiyono dinaungi layanan JKN. Selama itu pula Wiyono tak merasakan adanya perbedaan layanan yang diterimanya sebagai pasien JKN. "Sama, malah cepat, langsung ditangani," ungkap Wiyono.
Dia bercerita, kala datang ke UGD dulu, dirinya langsung diobservasi. Keluarga Wiyono yang mengantarnya, diarahkan mendaftar ke bagian administrasi. Ketika dinyatakan harus menjalani opname, cukup dengan kartu JKN yang dibawa Wiyono, dia bisa mendapatkan layanan kesehatan terbaik tanpa dipungut biaya. Sekalipun ia datang waktu subuh sekalipun, pelayanan yang diberikan kepada pasien JKN menurutnya tetap prima.
Selanjutnya saat menjalani opname selama sepekan, Wiyono merasa pelayanan yang diterimanya juga baik. Dirawat di ruang High Care Unit (HCU) yang tidak boleh ditunggu kerabat, Wiyono yang tidak boleh beraktivitas juga dilayani segala sesuatunya oleh perawat dengan baik dan ramah.
Dengan pelayanan yang begitu baiknya, Wiyono sempat heran ketika seluruh layanan kesehatan yang diterimanya bersifat gratis karena terdaftar sebagai peserta JKN. "Saya enggak ngira, tahu-tahunya terakhir itu enggak bayar sama sekali. Kok pelayanannya bagus, benar-benar nol rupiah enggak ada sepeser pun," ungkapnya.
Selesai opname, Wiyono diminta menjalani pengobatan jalan. Selama berobat jalan, lagi-lagi Wiyono tak dipungut biaya lagi selama menjalani pengobatan.
Padahal setiap bulannya Wiyono harus ke rumah sakit dua kali untuk menjalani kontrol. Wiyono harus berobat ke dokter penyakit dalam dan dokter penyakit jantung. Semua itu juga diakses Wiyono secara gratis karena menjadi peserta JKN.
Bahkan semua obat yang diberikan kepadanya selama ini juga gratis. Total ada delapan macam obat yang diberikan kepada Wiyono selama menjalani berobat jalan. "Selama enam bulan saya enggak pernah keluarkan biaya," tegasnya.
Sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Wiyono menilai seluruh layanan kesehatan yang diterimanya sudah baik.
"Saya terima kasih dapat kartu JKN ini dari pemerintah, sangat-sangat membantu, kalau dihitung nominalnya sudah berapa, saya satu pekan di sini [opname]. Terus kontrolnya tiap bulan obatnya segini [banyak], kalau saya menghitung secara mandiri enggak bisa bayar lah," ujarnya.
Seiring dengan kondisinya yang mulai membaik, Wiyono tetap bisa bekerja untuk mencari nafkah. Namun ia tetap rutin periksa dan kontrol. Bagi Wiyono, pelayanan JKN yang ada sudah baik, dia hanya berharap performa layanan ini bisa terus dipertahankan ke depannya.
"Selama ini layanan sudah bagus, ya ditingkatkan lagi performanya. Kalau saya sebagai rakyat kecil, sangat berterima kasih atas pemberian kartu JKN ini yang dikasih secara cuma-cuma," tegasnya dengan bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Sosok di Balik Air India Alami Kecelakaan Tewaskan 241 Orang
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Waisak Jadi Magnet Wisata Budaya, Genjot Promosi Pariwisata Religi
- Dua Kasus Covid-19 di Sleman, Dinkes: Belum Ada Laporan Resmi ke Kami
- Kronologi Lengkap Pengemudi Ojol Ditusuk Penumpang di Kalasan Sleman Hingga Meninggal
- Pesanan Benih-Benih Lobster Disetop, Nelayan Bantul Menjerit
- Libur Sekolah, PHRI DIY Patok Target Okupansi Capai 75 Persen, Lebih Rendah dari Tahun Lalu
Advertisement
Advertisement