Advertisement
Pakar: Orangtua Perlu Memahami Pola Asuh Anak Sesuai Zaman

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Orangtua perlu untuk meningkatkan pemahaman terkait pola asuh yang sehat dan mendukung perkembangan anak. Saat ini banyak orang tua masih menerapkan pola asuh berdasarkan kebiasaan lama yang kurang mempertimbangkan pendekatan ilmiah dan perkembangan zaman.
Merespons persoalan itu Prodi Psikologi UMBY bersama Tim Capung Indonesia melaksanakan kegiatan psikoedukasi bertema Positive Parenting bagi orang tua siswa kelas 1 di MI Ma’arif Sokorini, Muntilan, Magelang pada Rabu (23/7/2025) lalu. Kegiatan ini diampu oleh dua dosen PPsikologi yaitu Luthfi Noor Aini dan Davita Variani serta dibantu mahasiswa.
Advertisement
"Pola asuh yang masih memakai kebiasaan lama yang kurang mempertimbangkan pendekatan ilmiah bisa berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama dalam hal kemampuan sosial, emosional, dan kemandirian," kata Luthfi Noor Aini.
BACA JUGA: Edukasi Parenting Pemberdayaan Keluarga di PCA Kraton
Oleh karena itu, psikoedukasi sangat penting untuk membekali orang tua dengan konsep dan strategi pengasuhan yang positif dan adaptif. Ia berharap orang tua dapat mempraktikkan pengetahuan dari kegiatan psikoedukasi ini dan meningkatkan pola asuh positif sesuai dengan kapasitas mereka.
Menurutnya konsep dasar positive parenting terkait pentingnya pengasuhan penuh kasih sayang dan disiplin tanpa kekerasan serta cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak. Pengasuhan tanpa kekerasan penting karena dapat menciptakan rasa aman dan nyaman secara emosional bagi anak, memperkuat ikatan orang tua dan anak, serta membentuk kepercayaan diri yang sehat sejak dini.
"Anak yang tumbuh dalam lingkungan tanpa kekerasan akan lebih mampu mengenali dan mengelola emosinya, serta memiliki kontrol perilaku yang lebih baik. Komunikasi efektif dengan anak bisa dilakukan dengan cara membangun komunikasi yang hangat sehari-hari, merespon anak dengan penuh empati dan tanpa penghakiman, melibatkan anak dalam kegiatan dan aktivitas disesuaikan dengan tahap pemahaman dan usia anak,” ujarnya.
Adapun Davita Variani menambahkan periode krusial pembentukan otak, karakter, dan kecerdasan anak. Penguatan stimulus di masa golden age akan membantu anak untuk dapat lebih siap dan mantap menuju ke jenjang usia selanjutnya. Penguatan stimulus di masa golden age bisa dilakukan dengan cara memberikan anak berbagai pengalaman sensorik, motorik, bahasa, kognitif, dan sosial-emosional secara seimbang.
"Contohnya mengajaknya bermain sambil belajar, membacakan buku cerita, bernyanyi bersama, bermain peran, serta menciptakan lingkungan yang aman, hangat, dan penuh kasih sayang,” katanya.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional, yang mengangkat tema perlindungan dan pemenuhan hak anak. Momentum ini dimanfaatkan untuk menguatkan pesan bahwa keluarga, khususnya orang tua, memegang peran utama dalam menciptakan lingkungan yang aman, penuh cinta, dan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rahasia Gerabah Kasongan Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan
- Bhabinkamtibmas Purwokinanti Jogja Dilibatkan dalam Program Sampah Mas Jos
- BNNK Sleman Kenalkan BNN Sekawan untuk Sektor Pariwisata
- Wali Kota Hasto Siapkan Kampanye Anti Rokok di Seluruh Sekolah di Jogja
- DIY Didorong Bersaing dalam Layanan Wisata Ramah Muslim Dunia
Advertisement
Advertisement