Advertisement
Penyuluh KUA Sewon Launching Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL– Upaya mencetak generasi Qur’ani terus digelorakan. Penyuluh Agama Islam KUA Sewon yang juga Koordinator Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an, Rustam Nawawi, resmi meluncurkan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an di SDN 2 Wojo.
Dalam sambutannya dan sekaligus melaunching, Rustam menekankan pentingnya membekali siswa dengan ilmu agama dan ilmu umum secara seimbang. “Anak-anakku, belajarlah sungguh-sungguh, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Dengan Al-Qur’an kalian akan memiliki cahaya hidup, dan dengan ilmu kalian akan meraih kesuksesan dunia dan akhirat,” pesan Rustam pada siswa, melalui siaran tertulisnya Rabu (17/9/2025)
Advertisement
Rustam juga menegaskan bahwa pendidikan berbasis Al-Qur’an adalah pondasi utama membangun masa depan bangsa. “Pendidikan karakter Qur’ani merupakan pondasi penting untuk membangun generasi unggul di masa depan. Dengan kemampuan membaca Al-Qur’an sejak dini, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ternyata Angka Buta Huruf Alquran di Indonesia Masih Tinggi
Launching program ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Suasana semakin semarak dengan penampilan permainan sulap dakwah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyelipkan pesan-pesan moral Islami. Keseruan tersebut membuat semua siswa larut dalam antusiasme.
Peluncuran Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an dilakukan dengan pembacaan Ummul Qur’an, yang diikuti dan disaksikan oleh Guru Agama Asif, tim penyuluh Siti Zulaikha, dan mahasiswa PPL BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dwi Cahya Juniarti dan Siti Nurhaliza.
Sebagaimana diketahui penelitian dari Tim Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menemukan tingkat buta huruf Al-Quran di Indonesia mencapai 72,25 persen. Sementara kajian dari Kementerian Agama menyatakan buta huruf Al-Quran di Indonesia 38,49 persen.
Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) IIQ Jakarta, Chalimatus Sa’dijah, mengatakan bahwa persentase buta aksara Al-Qur’an di Indonesia sekitar 58,57 persen sampai dengan 65 persen. Sementara kemampuan membaca pada level cukup dan kurang ada pada persentase 72,25 persen.
Menurut Chalimatus, kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. “Kalau baca Al-Qur’an saja kita tidak tahu, lantas bagaimana kita bisa memahaminya. Padahal Al-Qur’an merupakan pedoman hidup kita,” katanya, dikutip dari laman resmi IIQ Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement