Advertisement

Kurangi Sampah Organik, Kelurahan Baciro Gencarkan Budi Daya Maggot

Ariq Fajar Hidayat
Kamis, 02 Oktober 2025 - 22:07 WIB
Maya Herawati
Kurangi Sampah Organik, Kelurahan Baciro Gencarkan Budi Daya Maggot Warga Baciro mengikuti sosialisasi budi daya maggot di Kantor Kelurahan Baciro, belum lama ini. - Istimewa - Dokumen Kelurahan Baciro

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Baciro, Kemantren Gondokusuman, Jogja, menggencarkan budi daya maggot sebagai pengurai sampah organik dengan menyosialisasikan langsung kepada masyarakat. Upaya ini melibatkan bank sampah, PKK, hingga komunitas masyarakat agar pengelolaan berjalan berkelanjutan.

Salah satu offtaker hasil budi daya maggot, Satrio Herlambang, turut memaparkan secara detail tahapan perawatan maggot terhadap warga Baciro. Menurutnya, proses dimulai dengan menempatkan baby maggot pada media khusus di dalam kotak pemeliharaan. Media tersebut berfungsi sebagai tempat tumbuh sekaligus wadah untuk menampung pakan.

Advertisement

“Maggot bisa diberi makanan dari sampah organik matang, misalnya sisa nasi, sayur, lauk-pauk, ikan, atau daging. Yang penting, kondisi makanannya kering dan tidak bercampur air supaya kotak tidak lembap,” kata Satrio, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, kelembapan menjadi faktor penting karena dapat memengaruhi pertumbuhan maggot. Bila media terlalu basah, maka maggot rentan mati atau tidak berkembang optimal.

BACA JUGA: Orang Tua Perlu Literasi Digital untuk Cegah Anak Kecanduan

Karena itu, warga diminta cermat saat memilah dan memberikan pakan. Dalam kondisi ideal, maggot hanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk dipanen. “Setelah panen, hasil maggot akan diambil offtaker, sedangkan kotaknya akan diisi kembali dengan bibit baru untuk memulai siklus berikutnya,” katanya.

Lurah Baciro, Sutikno, menyebut langkah ini sebagai tindak lanjut dari komitmen bersama warga untuk menekan jumlah sampah organik yang masuk ke depo. Ia menegaskan, bank sampah di wilayahnya kini tidak hanya mengelola sampah anorganik, tetapi juga dilibatkan dalam pengolahan sampah organik. “Dengan maggot, sampah organik matang bisa menjadi pakan, sehingga volume sampah berkurang signifikan,” katanya.

Selain distribusi kotak maggot kepada bank sampah, PKK, dan kelompok masyarakat lainnya, Kelurahan Baciro juga mendorong rumah tangga untuk aktif memilah sampah. Setiap keluarga diminta menyediakan wadah sederhana, seperti ember atau galon bekas, untuk menampung sampah organik matang maupun mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

MQK Internasional 2025, Menag Resmikan 89 Dewan Hakim

MQK Internasional 2025, Menag Resmikan 89 Dewan Hakim

News
| Kamis, 02 Oktober 2025, 23:07 WIB

Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

Wisata
| Kamis, 02 Oktober 2025, 12:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement