Advertisement
'Koneksi' Dorong Ketahanan DIY Lewat Riset Iklim & Energi
Ilustrasi penelitian. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Program Knowledge Partnership Platform Australia–Indonesia (Koneksi) mendorong penguatan ketahanan daerah DIY melalui riset perubahan iklim, transisi energi, dan inovasi kebijakan berbasis bukti.
Deputi Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, mengatakan kolaborasi riset internasional ini bertujuan mempercepat pembangunan nasional, sekaligus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peneliti Indonesia agar sejajar dengan peneliti global. Selain itu, kerja sama ini diharapkan mempercepat pemanfaatan berbagai sumber daya riset di Indonesia.
Advertisement
“Pada topik bioekonomi yang kami kolaborasikan dengan Australia, kami memastikan aspek lingkungan dan biodiversitas tetap terjaga, sekaligus mendorong pemanfaatan yang berkelanjutan,” ujar Agus di sela seri lanjutan Knowledge and Innovation Exchange (KIE) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Rabu (19/11/2025).
Minister Counsellor Economic, Investment Australian Embassy, Infrastructure, Jonathan Gilbert, menambahkan diskusi dua hari tersebut membuka ruang kolaboratif bagi peneliti, akademisi, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat sipil dari kedua negara.
BACA JUGA
Kolaborasi ini diarahkan untuk menghasilkan solusi inovatif terkait tantangan perubahan iklim, transformasi digital, hingga transisi energi.
“Proyek-proyek penelitian yang berjalan bukanlah penelitian abstrak atau sekadar kolaborasi akademik. Semuanya berkaitan dengan isu-isu penting bagi Pemerintah Indonesia dan masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Jonathan Gilbert.
Ia menilai topik seperti kesehatan, pertanian, dan pengelolaan air memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Karena itu, kolaborasi riset Koneksi didorong untuk benar-benar berfokus pada kebutuhan masyarakat.
Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Yos Sunitiyoso, menyebut ada 12 proyek penelitian yang akan dijalankan dengan salah satu fokus pada penyesuaian transisi energi (adjust energy transition).
“Beragam topik prioritas di Australia dan Indonesia kami masukkan dalam skema kerja sama Koneksi. Kami fokus pada pengembangan akademik, dan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan akan kami dorong untuk dimanfaatkan pemerintah,” ujarnya.
Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, menekankan pentingnya riset yang memberi dampak langsung pada pengembangan masyarakat.
“Perubahan iklim dan kondisi cuaca Indonesia, termasuk Yogyakarta, sangat dipengaruhi Australia. Karena itu, kita perlu memikirkan bersama arah perubahan cuaca ke depan melalui riset yang relevan sejak hari ini,” ujarnya.
Tri mencontohkan perubahan suhu di kawasan Kaliurang yang kini hampir sama dengan Kota Jogja sebagai indikasi nyata perubahan iklim. Menurutnya, solusi atas persoalan ini perlu digali lebih dalam melalui penelitian bersama dalam program tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





