Advertisement

Pemkot Jogja Genjot Wisata Lewat Optimalisasi Kampung Wisata

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 24 November 2025 - 07:17 WIB
Sunartono
Pemkot Jogja Genjot Wisata Lewat Optimalisasi Kampung Wisata Pesepeda melintasi salah satu rute Romansa Kota Lawas yang melintasi Gang Makmur, Kampung Wisata Purbayan. - Dok/Harian Jogja.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja mengoptimalkan kampung wisata untuk mengejar target kunjungan 2025, setelah capaian Oktober masih di bawah realisasi tahun sebelumnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Jogja, Moh Zandaru Budi Purwanto mengatakan hingga Oktober 2025, kunjungan wisatawan ke Kota Jogja masih belum melampaui jumlah kunjungan wisatawan tahun 2024. Padahal, Pemkot Jogja menargetkan jumlah kunjungan wisatawan tahun ini melampaui kunjungan wisatawan tahun lalu. 

Advertisement

Dinpar Kota Jogja mencatat kunjungan wisatawan ke Kota Jogja tahun 2024 mencapai 10,93 juta orang. Jumlah tersebut terdiri dari 10,5 juta wisatawan domestik dan 355 ribu wisatawan mancanegara. Sementara total belanja wisata mencapai Rp2,259 triliun, dengan rata-rata lama tinggal atau length of stay (LoS) mencapai 1,88 hari.

Ia menyebut kunjungan wisatawan ke Kota Jogja pada Oktober 2025 mencapai hampir 9 juta wisatawan domestik dan 274 ribu wisatawan mancanegara. Meski realisasi belanja wisata sudah melampaui target, menurutnya, lama tinggal rata-rata turun menjadi 1,77 hari.

“Kami upayakan November dan Desember [2025] bisa mengejar hingga minimal sama dengan capaian 1,88 hari seperti tahun kemarin,” katanya, Minggu (23/11/2025). 

Pihaknya mendorong keberadaan kampung wisata untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatwan dan lama tinggal wisatwan. Menurutnya, saat ini telah ada 45 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan 46 kampung wisata di Kota Jogja.

Menurutnya, setiap kampung wisata memiliki potensi yang dapat menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan. Beberapa daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan antara lain potensi bangunan cagar budaya, kerajinan, hingga makanan khas daerah. Kolaborasi lintas sektor pun diperluas dengan kerja sama dengan industri hotel, restoran, dan kampung wisata serta sentra kuliner lainnya.

Untuk memperkuat daya saing, menurutnya, Pemkot Jogja telah mendorong agar pemandu wisata yang ada di setiap kampung wisata memiliki seritifikasi. “Ini [dilakukan] guna meningkatkan kualitas SDM ekonomi kreatif yang ada,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Hubungan Jepang-China Memanas Usai Pernyataan Takaichi

Hubungan Jepang-China Memanas Usai Pernyataan Takaichi

News
| Senin, 24 November 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement