Advertisement
DPRD Sleman Dorong Perempuan Berdaya Lewat Seminar Hari Ibu
Gedung DPRD Sleman. - Youtube
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman mengambil peran strategis dalam peringatan Hari Ibu Nasional ke-97 Tahun 2025 dengan menggelar Seminar Nasional bertema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045” dengan subtema “Perempuan Sleman Berdaya, Mewujudkan Indonesia Berjaya.”
Kegiatan yang berlangsung di Pendopo DPRD Sleman, Minggu (21/12/2025), ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diarahkan untuk mengapresiasi, memotivasi, serta membuka ruang partisipasi perempuan Sleman dalam pembangunan daerah dan bangsa.
Advertisement
Wakil Ketua I DPRD Sleman, Ani Martanti, dalam sambutan keynote speaker menegaskan tema yang diusung merupakan ajakan agar perempuan Sleman tetap tangguh dan produktif dalam berkarya di berbagai bidang.
“Tema ini merefleksikan pengakuan terhadap potensi besar perempuan Sleman, sekaligus tantangan yang masih dihadapi. Peringatan Hari Ibu menjadi momentum untuk kembali mengingat perjuangan dan peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa,” ujarnya melalui keterangan persnya.
BACA JUGA
Seminar nasional tersebut menjadi puncak rangkaian peringatan Hari Ibu 2025 di DPRD Sleman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya peran perempuan yang berdaya, sekaligus menghayati nilai perjuangan perempuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Sleman.
Sebanyak 200 peserta terlibat dalam seminar ini. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi perempuan, Forum Anak, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), Kader Perlindungan Perempuan dan Anak tingkat kalurahan dan kapanewon, NGO peduli perempuan dan anak, Forum Perempuan Single Parent Sleman, hingga keluarga penyintas. Kehadiran lintas elemen tersebut menjadi upaya memperkuat sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Seminar ini juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dan anak. Berdasarkan data UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas P3AP2KB Sleman, sepanjang Januari–Oktober 2025 tercatat 134 kasus dengan korban perempuan dan 103 korban anak. Dari total kasus tersebut, kekerasan psikis menempati urutan tertinggi dengan 39 persen, disusul kekerasan fisik 26 persen, dan kekerasan seksual 21 persen.
Selain isu kekerasan, persoalan kesehatan mental juga menjadi perhatian utama. Perempuan dan anak dalam kondisi rentan dinilai membutuhkan pendampingan intensif dan berkelanjutan, baik secara psikologis maupun sosial.
Untuk itu, seminar menghadirkan narasumber tingkat nasional. Pemateri pertama adalah Helga Inneke Agustine, aktivis profesional advokasi HAM dan pendamping korban kekerasan berbasis gender dari Jakarta. Ia membawakan materi tentang pemulihan trauma dan kampanye anti-kekerasan terhadap perempuan.
Pemateri kedua, Febriana Ndaru Rosita., Psikolog, dosen Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memaparkan pentingnya layanan kesehatan mental, psikoterapi, dan konseling bagi individu, kelompok, serta masyarakat.
Selain seminar nasional, peringatan Hari Ibu 2025 di Pendopo DPRD Sleman juga menjadi momen spesial bagi Ani Martanti dengan diluncurkannya buku kumpulan puisi berjudul Perempuan adalah ayat-ayat berjalan. Peluncuran buku ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap kreativitas dan gerakan literasi perempuan.
Dari kegiatan ini, DPRD Sleman berharap pengalaman dan motivasi yang dibagikan para narasumber dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata pemberdayaan serta peningkatan kapasitas perempuan dan anak hingga tingkat kalurahan dan kapanewon.
“Melalui apresiasi terhadap karya sastra, diharapkan tumbuh dukungan yang lebih luas terhadap kreativitas dan gerakan literasi perempuan Sleman,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




