Warga Jatimulyo Gotong Royong Cor Jalan Rusak

Harianjogja.com, KULONPROGO— Warga Padukuhan Sonyo dan Gunung Kelir, Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, kembali bergotong royong melakukan pengecoran jalan kabupaten yang rusak parah dengan dana swadaya, Minggu (21/12/2025).

Sekitar 100 orang terlibat dalam kegiatan tersebut, mulai dari warga setempat, relawan, hingga petugas TNI dan Polri. Pengecoran dilakukan sejak pagi hingga sore hari sebagai lanjutan perbaikan jalan yang selama bertahun-tahun dikeluhkan warga.

Selain pengecoran jalan sepanjang sekitar 50 meter, warga juga memasang gorong-gorong menggunakan dana sumbangan. Total jalan yang telah dicor secara bertahap mencapai sekitar 150 meter, meski masih terpisah-pisah menyesuaikan tingkat kerusakan.

Pengecoran lanjutan ini menindaklanjuti keluhan warga terkait jalan kabupaten yang melintang di antara Sonyo-Gunung Kelir yang bertahun-tahun rusak tidak mendapat perhatian. Namun, memang anggaran yang terbatas tidak sehingga tidak mampu mengecor seluruh jalan yang rusak.

"Pengecoran hari ini diperkirakan totalnya mencapai 50 meter," ujar Dukuh Sonyo, Suranto saat dihubungi, Minggu (21/12/2025).

Termasuk pelaksanaan yang hari ini juga turut menggunakan dana sumbangan tidak sepeserpun pakai anggaran pemerintah. Suranto mengatakan, pelaksanaan kali ini yang ketiga kalinya. Untuk yang ketiga kalinya ini tidak hanya pengecoran jalan melainkan juga pemasangan gorong-gorong. "Total yang sudah dicor panjangnya sekitar 150 meteran tersebar di Sonyo dan Gunung Kelir," lanjutnya.

Suranto menuturkan, pengecoran jalan yang sudah mencapai 150 meter itu terpecah-pecah tidak tersambung secara utuh. Kondisi tersebut karena menyesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan masyarakat termasuk keadaan rusaknya.
Total dana sumbangan yang didapatkan totalnya sampai sekitar Rp45 juta. "Ke depan sudah tidak buka sumbangan lagi hanya menghabiskan sisa dana yang tersisa," katanya.

Selain pengecoran, warga yang melakukan pemasangan gorong-gorong dari dana sumbangan yang tersedia. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulonprogo, Didik Wijanarto mengakui, anggarannya yang terbatas sehingga penanganan di titik tersebut sangat sulit terpenuhi sepenuhnya.

Ia membenarkan jika jalan yang dicor warga secara swadaya itu merupakan jalan kabupaten sehingga menjadi wewenang instansinya. "Anggarannya terbatas, tahun ini memang tidak ada. Tahun 2026 ada tetapi anggarannya terbatas," ucapnya.

Didik menuturkan, anggaran untuk 2026 sebesar Rp250 juta itu untuk gorong-gorong bukan perbaikan jalan. Pasalnya memang itu yang menjadi permohonan dari kalurahan dan diterima usulannya. Menurutnya, tiap tahun diusulkan anggarannya tetapi penentu anggaran bukan di DPUPKP.

"Kalau kami di DPU hanya tukang penentu anggaran tentu di Bapperida kami setiap tahun selalu mengusulkan. Keterbatasan anggaran sehingga kadang hanya Rp200 jutaan untuk rekonstruksi jalan," ujarnya.

Sedangkan dengan anggaran Rp200 jutaan maksimal hanya mampu melakukan perbaikan jalan sepanjang 100 meteran saja. Padahal, panjang total jalan kabupaten yang melintang di Sonyo-Gunung Kelir itu memiliki panjang 5,5 kilometer totalnya.

Gotong royong warga Jatimulyo menjadi wujud kepedulian bersama di tengah keterbatasan anggaran pemerintah, sekaligus cermin kuatnya solidaritas masyarakat perdesaan Kulonprogo.