Advertisement

Begini Model Peta Tiga Dimensi yang Diklaim Pertama di Indonesia

I Ketut Sawitra Mustika
Sabtu, 28 April 2018 - 05:50 WIB
Bhekti Suryani
Begini Model Peta Tiga Dimensi yang Diklaim Pertama di Indonesia Ilustrasi peta. - illustratedmaps

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah kini tengah mengebut proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Bandara baru itu dijadwalkan beroperasi secara terbatas pada April 2019.

Untuk mempercepat pembangunan bandara baru, Pemerintah akan membuat peta tiga dimensi dengan skala 1:500. Peta dengan skala tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.

Advertisement

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Zainal Abidin mengatakan, dengan adanya peta tiga dimensi berskala 1:500, maka perencanan pembangunan akan lebih baik.

Proses pembuatan peta tiga dimensi berskala 1:500, sambungnya, membutuhkan waktu sekitar tiga pekan. Proses pembuatan akan diawali dengan pemotretan dari udara.

Pengumpulan data akan dilakukan secepatnya. Nantinya peta akan dilengkapi dengan nama jalan, perumahan dan lain-lain.

Hasanuddin melanjutkan, peta kawasan NYIA itu akan mencakup wilayah seluas 32 kilometer, yang terdiri dari area bandara baru dan Kecamatan Temon. “Tidak sampai menoreh,” kata Hasanuddin, Jumat (27/4/2018) di Kompleks Kantor Gubernur DIY.

Peta tiga dimensi ini, imbuhnya, juga akan dibuat untuk memetakan kawasan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Jika peta kawasan NYIA untuk percepatan pembangunan, maka untuk yang Keraton tujuannya untuk pelestarian warisan budaya.

Mantan Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB ini mengungkapkan, peta berskala 1:500 belum pernah dibuat di Indonesia.

Skala 1:500 bisa diartikan 1 cm di peta sama dengan 500 cm atau lima meter di lapangan. Dengan demikian, peta ini punya skala yang lebih besar dari peta-peta yang ada.

“Tadi ada yang bertanya, kenapa hanya dua? Kenapa tidak seluruh DIY saja? Ya ini masih jadi pembicaraan, karena itu menyangkut biaya. Peta ini memang akan sangat berguna untuk tata ruang, reforma agraria, perlindungan lahan pangan berkelanjutkan dan lain-lain. Mudah-mudahan ini jadi contoh baik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya

News
| Kamis, 18 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement