Advertisement
Duh, BPPTKG Sulit Prediksi Merapi, Kenapa?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dibanding kejadian pada 2002 dan 2006, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kini jauh lebih kesulitan dalam menentukan status Gunung Merapi.
Pasalnya erupsi di dua tahun itu tidak disertai dengan rentetan letusan freatik.
"Sedangkan sekarang, ada [letusan] freatik. Semoga setelah fase freatik berhenti, status bisa ditetapkan dengan mudah," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis (24/5/2018).
Advertisement
Menurut Hanik, letusan pada Selasa (24/5) dini hari bukan merupakan letusan freatik. Letusan dengan durasi empat menit dan tinggi kolom asap mencapai 6.000 meter itu masih disebabkan oleh gas. Bedanya, gas yang ini bersumber dari magma.
"Sedangkan letusan freatik terjadi karena adanya interaksi antara air dan magma, yang kemudian menghasilkan uap air bertekanan tinggi," kata dia.
Tak hanya itu, letusan tersebut juga ditandai dengan adanya pijar warna merah, yang asalnya dari magma. Meski begitu, Hanik mengatakan proses ini belum bisa dikategorikan magmatis, karena sifatnya masih akumulasi gas.
"[Gunung] Merapi kan terkenal sebagai gunung dengan suhu sangat tinggi. Yang tinggi itu Kawah Woro. Kalau aktivitas naik bisa 700 [derajat Celcius], bahkan pernah 800. Ini menunjukan Merapi punya lava dengan densitas relatif cair, sehingga pada saat keluar gasnya masih panas," jelas Hanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
Advertisement
Advertisement