Advertisement

Merapi Bergejolak, TNGM Tutup Jalur Pendakian dan Objek Wisata Lereng Merapi

Nina Atmasari
Kamis, 24 Mei 2018 - 10:02 WIB
Nina Atmasari
Merapi Bergejolak, TNGM Tutup Jalur Pendakian dan Objek Wisata Lereng Merapi Gunung Merapi Waspada, Selasa (22/5/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Jalur pendakian dan sejumlah objek wisata di Gunung Merapi ditutup menyusul letusan yang terjadi beberapa kali sepanjang bulan Mei 2018.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Ammy Nurwati menyebutkan sejumlah objek wisata yang ditutup yakni Tlogo Muncar dan Tlogi Nurmolo di Kaliurang Pakem Sleman, Penguk dan Plunyon di Kalikuning Cangkringan Sleman, Deles Kemalang Klaten serta Jurangjero Srumbung Magelang.

Advertisement

Selain itu, pendakian Gunung Merapi dari Sapuangin maupun dari Selo juga ditutup.

"Untuk sementara ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan setelah ada peninjauan kembali perubahan aktivitas Gunung Merapi," sebutnya, dalam rilis yang ditandatangani Selasa (22/5/2018) Kamis pagi.

Gunung Merapi mengalami letusan pada Kamis (24/5/2018) dini hari pukul 02.56 WIB dan merupakan yang terbesar dari letusan sepanjang Mei 2018 ini.

Berdasarkan rilis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ketusan terjadi pukul 02.56 WIB. Dari rekaman seismik tercatat amplitudo maksimum (amak) 60 mm, durasi 4 menit , tinggi kolom (asap letusan) 6000 m.

Letusan tersebut lebih besar dari letusan pertama yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2018 pukul 7:40 WIB dengan durasi kegempaan 5 menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 5500 m di atas puncak.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan dari aktivitas ini, Gunung Merapi masih dalam status Waspada level II. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.

"Untuk mengurangi dampak abu, masyarakat yang beaktivitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker. Masyarakat yang bermukim. di sekitar Gunung Merapi untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement