Advertisement

Merapi Waspada, Ratusan Personel Tagana Mulai Disiagakan

Irwan A Syambudi
Minggu, 27 Mei 2018 - 20:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Merapi Waspada, Ratusan Personel Tagana Mulai Disiagakan Sejumlah personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sleman mengikuti apel kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi di Posko Utama Tagana Beran, Tridadi, Sleman, Minggu (27/5 - 2018).Harian Jogja/Irwan A.Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sleman disiagakan pasca terjadinya letusan Gunung Merapi yang membuat puluhan warga mengungsi. Puluhan personel itu akan disebar di sejumlah titik pengungsian.

Ketua Tagana Sleman, Sriyono, mengatakan dengan status Gunung Merapi yang masih Waspada, maka sebanyak 118 personel Tanaga yang ada di Sleman disiagakan. "Kami sudah mulai tugas, pertama adalah untuk membantu pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, serta pendampingan ke beberapa warga yang masih beraktivitas di lereng Gunung Merapi, terutama di daerah Turgo Tritis, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem," kata Sriyono, Minggu (27/5/2018).

Advertisement

Menurut Sriyono, fokus tugas yang dilakukan Tagana adalah untuk pelayanan pengungsian, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Oleh karena itu, jajarannya sudah mulai menginventarisasi sejumlah barak pengungsian untuk memastikan ketersediaan peralatan dapur umum. "Kami juga berkoordinasi tentang barak mana saja yang akan dijadikan tempat pengungsian. Untuk selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan logistik," katanya.

Sampai saat ini, masih terdapat satu titik pengungsian yakni di Balai Desa Glagaharjo. Dalam sepekan terakhir, Tagana harus menyiapkan 150 porsi makanan untuk sahur bagi pengungsi yang berada di Balai Desa Glagaharjo. Sedangkan untuk pengungsi di Turgo, Tagana hanya menyuplai logistik, karena jumlah pengungsi yang ada tidak pasti. Tugas memasak juga sudah dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat.

Tagana DIY saat ini juga mulai melakukan pendataan sebagai antisipasi jika radius aman diperluas. Salah satu pengurus Tagana DIY, Sahid, mengatakan berdasarkan data kependudukan yang diterima Tagana DIY, ada 74.000 warga yang harus mengungsi jika radius aman ditetapkan menjadi 10 kilometer dari puncak. Jumlah warga yang harus diungsikan bakal bertambah menjadi 140.000 jiwa jika jarak aman diperluas menjadi 15 kilometer, dan naik menjadi 230.000 jiwa jika radius diperluas menjadi 20 kilometer. "Hal ini harus menjadi perhatian teman-teman Tagana. Semua harus dipetakan, satu barak mampu menampung berapa pengungsi. Itu penting untuk memastikan stok logistik tidak kurang," kata Sahid, Minggu.

Di sisi lain, jika kondisi darurat dan mendesak, Tagana DIY siap untuk terjun langsung diperbantukan di Sleman. Dari Tagana yang ada di kabupaten/kota di DIY, total ada 1.030 personel yang siap membantu Tagana Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement