Advertisement

MarkPlus Inc Berikan Pelatihan Leadership Jaman Now

Holy Kartika Nurwigati
Kamis, 07 Juni 2018 - 15:29 WIB
Bhekti Suryani
MarkPlus Inc Berikan Pelatihan Leadership Jaman Now Senior Facilitator MarkPlus Inc, Anang Supardi saat mengisi workshop Leadership Jaman Now di Grand Dafam Rohan Hotel Yogyakarta, Rabu (6/6/2018). - Harian Jogja/Holy Kartika N.S

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Populasi generasi Z yang terus meningkat menghadirkan pola berpikir yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Dalam upaya memajukan suatu perusahaan, perlu adanya sinergisitas yang baik antara generasi baby boomers dan generasi Z.

Hal itu disampaikan dalam workshop bertajuk Leadership Jaman Now yang diselenggarakan oleh MarkPlus Inc di Grand Dafam Rohan Hotel, Rabu (6/6/2018). Senior Facilitator MarkPlus Inc, Anang Supardi mengungkapkan perlu adanya jembatan antara generasi Z dan baby boomers, jika ingin suatu perusahaan ingin maju.

Advertisement

"Karena tidak bisa dipungkiri, karakter dua generesi ini sangatlah berbeda. Jadi harus ada jembatan yang bisa menghubungkan [pemikiran] keduanya," ujar Anang, Rabu.

Anang menjelaskan generasi baby boomers merupakan orang-orang di jajaran kepemimpinan yang dikenal menjunjung tinggi profesionalitas, disiplin dan memiliki produktivitas tinggi. Sedangkan generasi Z, anak-anak muda yang lahir di tahun 1990-an, dikenal sebagai anak-anak yang kreatif, memiliki jiwa entreprenur dan berani mengambil risiko.

Kedua karakter yang berbeda ini, menjadi tantangan berat bagi suatu perusahaan. Pasalnya, keduanya memiliki pemikiran yang bertolak belakang. Padahal, kata Anang, jika dapat disatukan, suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik.

"Orang-orang baby boomers ini kadang berpikir anak muda [generasi Z] tidak punya tata krama, sedangkan sebaliknya anak-anak muda akan berpikir orang tua di atas mereka ini kolot dan lain sebagainya. Inilah tantangan yang dihadapi mereka," jelas Anang.

Dalam workshop tersebut, mencoba dikupas tentang polemik yang mulai banyak dialami perusahaan-perusahaan yang menghadapi situasi demikian. Perbedaan pendapat dan pemikiran antara generasi muda dan tua, justru dinilai akan merugikan perusahaan tersebut.

"Perlu adanya komunikasi yang baik antara keduanya, karena beda pendapat dan pandangan tentunya kalau tidak disikapi dengan bijak oleh pemimpinnya, akan menimbulkan kesalahpahaman. Akibatnya, tentu akan tidak baik bagi kelangsungan perusahaan," jelas Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement