Advertisement

Warga Madurejo Tolak Rencana Pembangunan TPAS Prambanan

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 05 Agustus 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Warga Madurejo Tolak Rencana Pembangunan TPAS Prambanan Tumpukan sampah di TPAS Piyungan, Kamis (19/4/2018). Saat ini volume sampah yang dibuang ke TPAS tersebut sudah hampir 600 ton per hari. Meningkat dari tahun lalu yang berkisar 450-500 ton per hari. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman berencana membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Dusun Sembir, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. Namun sebelum terealisasi, warga di sekitar lokasi menolak rencana itu karena khawatir aktivitasnya mengganggu warga.

Warga di Dusun Sembir, Desa Madurejo, Arianto, mengaku mengetahui adanya rencana pembangunan TPAS Prambanan. Saat ini menurutnya, hampir 100% warga Dusun Sembir menolak. "Kami sudah menyampaikan surat penolakan ke Pemkab Sleman," katanya saat ditemui Sabtu (4/8/2018).

Advertisement

Arianto mengatakan belum ada sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkab Sleman terkait dengan rencana pembangunan TPAS Prambanan. Arianto mengaku hanya tahu perihal rencana pembangunan tersebut dari pemberitaan media massa dan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Madurejo.

Menurut Arianto, warga menolak karena pembangunan TPAS dikhawatirkan mengganggu kenyamanan warga. "Contohnya di TPAS Piyungan, Bantul. Dari jarak sekitar tiga kilometer saja bau sampah sudah tercium, apalagi di sini, lokasi calon TPAS hanya berjarak ratusan meter dari permukiman warga," kata Arianto.

Meskipun TPAS Prambanan bakal dibangun dengan menggunakan teknologi yang berbeda dengan TPAS Piyungan, Arianto tetap khawatir tumpukan sampah tidak akan langsung didaur ulang. "Tidak langsung semua didaur ulang, pasti ada sampah yang menumpuk dan itu bakal mengganggu warga," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Kunto Riyadi, mengatakan program pembangunan TPAS Prambanan masih dalam tahap pendekatan dengan warga untuk pembebasan lahan. "Setelah selesai melakukan pembebasan lahan, akan dibuat detail engineering design [DED]. Setelah itu pengurusan izin dan tahap pembangunan, tahun ini ditargetkan pembebasan lahan selesai," ujar Kunto. TPA Prambanan dibangun untuk memroses sampah residu atau sampah yang sudah benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement