Advertisement
Kurang Air, Luas Tanaman Bawang Sentolo Merosot
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO- Luas tanam lahan bawang merah di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo merosot. Lahan yang sebelumnya seluas 221 Hektare (Ha) pada 2017 kini menyusut menjadi 134 Ha.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Eko Purwanto mengungkapkan, penyusutan lahan disebabkan penutupan jaringan irigasi Kalibawang, mulai 15 April hingga 31 Juli 2018.
Kendati sudah mulai dibuka dan air dialirkan sejak 1 Agustus, namun air belum sampai ke Kecamatan Sentolo. Karena debit air tidak bisa dinaikkan. Walaupun standar debit air jaringan irigasi pada awalnya sekitar lima hingga enam kubik per detik. Namun debit air jaringan irigasi Kalibawang hanya dialirkan dua kubik per detik.
"Talang Bowong belum bisa dioptimalkan pemanfaatannya. Air masih digunakan untuk mengairi sawah di Kalibawang dan Nanggulan, air tidak sampai ke Desa Srikayangan," kata dia, Jumat (24/8/2018).
Eko menambahkan, Pemkab mengantisipasi berkurangnya luas tanam dengan mengembangkan tanaman bawang merah seluas tujuh ha di lahan pasir Bugel dan tujuh Ha di Gotakan, keduanya berada di Kecamatan Panjatan.
Seorang petani bawang merah Desa Srikayangan, Murjono mengatakan, pada Agustus tahun ini, jumlah petani yang menanam bawang merah menurun hingga 50% akibat kurangnya ketersediaan air sejak April 2018. Luas tanam bawang merah pada musim tanam kali ini hanya sekitar 100 Ha.
Untuk mengairi lahan, petani menggunakan sumur bor. Padahal, biasanya lahan yang ditanami bawang merah luasnya mencapai 200 Ha hingga 250 Ha pada musim tanam III Agustus-Oktober.
"Debit air yang dialirkan dari jaringan irigasi hanya sekitar dua kubik per detik. Petani pesimistis air sampai Srikayangan dalam waktu dekat," tuturnya.
Menurut dia, akibat minimnya ketersediaan air pengairan, petani setempat hanya dapat menanam bawang merah hingga akhir Agustus. Sedangkan pada September dan Oktober penanaman tak dapat dilakukan karena memasuki musim ulat. Petani berharap, pemerintah khususnya BBWSO bisa menaikkan debit air yang dialirkan, supaya air dari saluran irigasi Kalibawang sampai ke sawah di Srikayangan.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Advertisement
Advertisement