Advertisement

Lapak Baru di Pasar Prambanan Sepi Pengunjung, Pedagang Nekat Berjualan di Badan Jalan

Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 23 Oktober 2018 - 05:50 WIB
Bhekti Suryani
Lapak Baru di Pasar Prambanan Sepi Pengunjung, Pedagang Nekat Berjualan di Badan Jalan Pengendara motor melintas di depan Pasar Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Senin (7/5 - 2018). Harian Jogja/Irwan A.Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman menertibkan puluhan pedagang yang berjualan di badan jalan depan Pasar Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan. Sebelumnya pedagang di Pasar Prambanan sudah mempunyai kapling sendiri untuk berjualan di dalam pasar, namun karena sepi, pedagang memilih berjualan di badan jalan.

Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Sleman, Akhmad Edi Santoso mengatakan penertiban dilakukan untuk pertama kalinya pada pedagang Pasar Prambanan di Jumat (19/10/2018). "Karena kita mengacu pada SK Bupati. Prinsipnya, ketika tempat yang dipakai oleh pedagang itu melanggar maka kami tertibkan," katanya Senin (22/10/2018).

Advertisement

Edi mengatakan setelah pihaknya melakukan penertiban, dilakukan juga pengawasan melalui adanya Lurah Pasar. "Kita akan cek lagi nanti, itu kan kemarin sudah ada kapling di dalam [Pasar Prambanan] untuk berjualan, tapi karena dianggap sepi, maka keluar lagi," jelasnya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman, Haris Martapa mengatakan jumlah pedagang yang ditertibkan dan dikembalikan agar berjualan lagi di dalam pasar sekitar puluhan pedagang. "Namun, jumlah pastinya saya cek lagi nanti," kata Haris.

Menurutnya, terlepas dari pedagang merasa pelanggannya sepi atau tidak, berjualan di badan jalan melanggar aturan. Ia mengatakan pedagang yang paling banyak berjualan di badan jalan yaitu pedagang sayur dan daging. Sementara pedagang tersebut biasa beroperasi pada saat dini hari.

Pedagang sayur di Pasar Prambanan Sulistiya mengatakan, kendala setelah revitalisasi Pasar Prambanan yaitu mencari kembali pelanggan. "Karena kan kalau di pinggir-pinggir jalan itu pembeli gampang, sekarang kan harus ke atas dulu," ujarnya.

Menurutnya, pascarevitalisasi meskipun terkadang sepi, namun perlahan, jumlah pelanggan meningkat. Ia mengatakan peningkatan bisa mencapai 50%.

Meski demikian, Sulistiya mengatakan pascarevitalisasi kondisi pasar semakin bersih dan rapih. Ia sudah menempati tempatnya berjualan di lantai dua selama enam bulan. Tiap bulan ia membayar biaya sewa sebesar Rp50.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 24 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya

News
| Sabtu, 20 April 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement