Advertisement

Cegah Kerusakan Lingkungan, Masyarakat Wajib Mengelola Limbah Detergen

Jalu Rahman Dewantara
Rabu, 05 Desember 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Cegah Kerusakan Lingkungan, Masyarakat Wajib Mengelola Limbah Detergen Beberapa peserta membuat detergen ramah lingkungan dalam kegiatan pelatihan pembuatan detergen di Dusun Kopat, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Minggu (2/12/2018). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGOPertumbuhan industri di Kulonprogo berakibat pada meningkatnya limbah domestik khususnya detergen yang mencemari lingkungan. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah perlu ditingkatkan.

"Khususnya di Kota Wates mulai marak usaha yang memakai detergen misalnya usaha laundri dan pencucian kendaraan. Semua limbah masuk kategori limbah domestik. Limbah ini harus dikelola dengan baik oleh masing-masing usaha dengan membuat instalasi pengolahan air limbah [IPAL] mandiri. Atau jika sudah ada IPAL komunal bisa bergabung di situ," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Aris Prastawa, Selasa (4/12/2018).

Advertisement

Aris menekankan masyarakat dan pelaku usaha harus mampu mengolah limbah domestik. DLH, menurut Aris, memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengelola limbah. "Setiap kegiatan harus ada pengelolaan lingkungan. Semua harus ada dokumen pengelolaan lingkungan," ucap Aris.

Disinggung soal tingkat pencemaran limbah domestik khsususnya yang berasal dari detergen, DLH Kulonprogo belum menghitung. Sejauh ini DLH masih melakukan analisis untuk memperkirakan dampak terburuk dan cara penanggulangan.

Keberadaan detergen yang diklaim ramah lingkungan menjadi salah satu solusi mengurangi tingkat pencemaran air. Sejumlah organisasi masyarakat gencar menyosialisasikan penggunaan detergen ini termasuk Organisasi Satu Desa Satu Enterpreneur (Sadesae).

Organisasi tersebut saat ini gencar memberikan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan yang menyasar masyarakat di perdesaan. Bebeberapa di antaranya dilakukan di Pengasih dan Sentolo.

Pendiri Sadesae, Rizal Rinaldi, mengatakan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan membantu mengurangi pencemaran air di Kulonprogo.

"Sejauh ini kami belum tahu pasti seberapa parah pencemaran air dengan adanya limbah detergen di Kulonprogo, meski demikian kami bertekad untuk ikut menanggulanginya dengan mengadakan pelatihan ini," ucap Rizal.

Keberadaan detergen ramah lingkungan sudah ada sejak beberapa tahun silam. Sejumlah pemuda di Bumi Binangun yang tergabung dalam Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP-3) pernah memproduksi detergen bermerek BEN pada 2015.

Detergen yang disebut matic tersebut dinilai memiliki beberapa keunggulan. Selain ramah lingkungan karena tidak menimbulkan banyak busa dan menghemat penggunaan air, keunggulan lainnya yakni detergen tersebut mampu melepas noda dari pakaian serta mengikat kotoran di dalam air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement