Advertisement
Cegah Kerusakan Lingkungan, Masyarakat Wajib Mengelola Limbah Detergen
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pertumbuhan industri di Kulonprogo berakibat pada meningkatnya limbah domestik khususnya detergen yang mencemari lingkungan. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah perlu ditingkatkan.
"Khususnya di Kota Wates mulai marak usaha yang memakai detergen misalnya usaha laundri dan pencucian kendaraan. Semua limbah masuk kategori limbah domestik. Limbah ini harus dikelola dengan baik oleh masing-masing usaha dengan membuat instalasi pengolahan air limbah [IPAL] mandiri. Atau jika sudah ada IPAL komunal bisa bergabung di situ," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Aris Prastawa, Selasa (4/12/2018).
Advertisement
Aris menekankan masyarakat dan pelaku usaha harus mampu mengolah limbah domestik. DLH, menurut Aris, memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengelola limbah. "Setiap kegiatan harus ada pengelolaan lingkungan. Semua harus ada dokumen pengelolaan lingkungan," ucap Aris.
Disinggung soal tingkat pencemaran limbah domestik khsususnya yang berasal dari detergen, DLH Kulonprogo belum menghitung. Sejauh ini DLH masih melakukan analisis untuk memperkirakan dampak terburuk dan cara penanggulangan.
Keberadaan detergen yang diklaim ramah lingkungan menjadi salah satu solusi mengurangi tingkat pencemaran air. Sejumlah organisasi masyarakat gencar menyosialisasikan penggunaan detergen ini termasuk Organisasi Satu Desa Satu Enterpreneur (Sadesae).
Organisasi tersebut saat ini gencar memberikan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan yang menyasar masyarakat di perdesaan. Bebeberapa di antaranya dilakukan di Pengasih dan Sentolo.
Pendiri Sadesae, Rizal Rinaldi, mengatakan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan membantu mengurangi pencemaran air di Kulonprogo.
"Sejauh ini kami belum tahu pasti seberapa parah pencemaran air dengan adanya limbah detergen di Kulonprogo, meski demikian kami bertekad untuk ikut menanggulanginya dengan mengadakan pelatihan ini," ucap Rizal.
Keberadaan detergen ramah lingkungan sudah ada sejak beberapa tahun silam. Sejumlah pemuda di Bumi Binangun yang tergabung dalam Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP-3) pernah memproduksi detergen bermerek BEN pada 2015.
Detergen yang disebut matic tersebut dinilai memiliki beberapa keunggulan. Selain ramah lingkungan karena tidak menimbulkan banyak busa dan menghemat penggunaan air, keunggulan lainnya yakni detergen tersebut mampu melepas noda dari pakaian serta mengikat kotoran di dalam air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 24 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Rabu 24 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 24 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- 40 Anggota Osis Se-Kota Jogja Dapat Pendidikan Politik, Pelajari Seluk Beluk Parlemen
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 24 April 2024
Advertisement
Advertisement