Advertisement
Pemkab Terapkan Empat Strategi untuk Pengentasan Kemiskinan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menerapkan empat strategi pengentasan kemiskinan di Sleman melalui beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Keempat strategi itu diterapkan untuk mencapai target angka kemiskinan sebesar 8% dari jumlah penduduk.
Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Pranama, mengatakan empat strategi itu masing-masing pengurangan beban konsumsi; meningkatkan pendapatan; program pengendalian jumlah penduduk melalui KB, serta program kemitraan dan pendampingan
Advertisement
“Keempat strategi itu diimplementasikan melalui berbagai program yang dilaksanakan di masing-masing organisasi perangkat daerah," ujar Pranama saat ditemui Harian Jogja, Jumat (16/12/2018).
Dijelaskan Pranama, dalam program pengurangan beban konsumsi ada program perlindungan sosial dari Dinas Sosial Sleman serta bantuan pendidikan dari Dinas Pendidikan Sleman.
"Tidak semua warga miskin yang ada dalam database di Sleman mendapat akses Kartu Indonesia Pintar [KIP] dari Pemerintah Pusat, oleh karena itu Pemkab Sleman mengalokasikan KIP daerah. Selain itu dari Dinas Kesehatan dalam mengurangi gizi buruk diberikan jaminan kesehatan BPJS yang terintegrasi," kata Pranama.
Dalam meningkatkan pendapatan Dinas Tenaga Kerja Sleman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM memberikan pelatihan kewirausahaan serta bantuan permodalan untuk warga miskin. Untuk strategi pengendalian penduduk, Pemkab melaksanakan program KB. "Prinsipnya jangan sampai anaknya banyak dan mewariskan generasi miskin. Kami memiliki program kontrasepsi gratis," ujar Pranama.
Untuk strategi terakhir yang diterapkan Pemkab Sleman dalam mengentaskan kemiskinan yaitu dengan membangun kemitraan dan pendampingan. Kemitraan juga dilakukan dengan pihak swasta maupun lembaga lainnya sebagai penanggulangan kemiskinan.
Ia mengatakan keempat strategi itu diintegrasikan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan sampai pada angka 8% di 2021. Pranama mengatakan tiap tahunnya Pemkab Sleman menerapkan prioritas mana saja yang akan dientaskan.
"Berdasar hasil analisis kami, kemiskinan berada di wilayah perdesaan, oleh karena itu pada 2019 kami prioritaskan pengentasan kemiskinan di Kecamatan Seyegan dan Tempel, serta Kecamatan Sleman yang menjadi ibu kota kabupaten," katanya.
Sampai saat ini Pemkab Sleman belum mendapatkan angka penurunan atau penambahan angka kemiskinan 2018. Menurut Pranama, angka itu akan terlihat pada awal 2019 setelah diakumulasikan.
Di awal 2018 Pemkab Sleman memperoleh data jumlah warga miskin di Sleman berdasarkan data mikro sebanyak 9,46%. Sedangkan apabila menggunakan data makro berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin yaitu 8,21%. "Tiap tahun kami menargetkan penurunan angka kemiskinan sampai 0,6%," ujar Pranama.
Kepala Dinas Sosial Sleman, Sri Murni Rahayu, mengatakan dari target program-program pengentasan kemiskinan, Dinas Sosial menyelesaikan program sekitar 85% sampai 90%. "Program dari Dinas Sosial untuk pengentasan kemiskinan ada dari APBD juga APBN, berupa bantuan Program Keluarga Harapan [PKH]; Bantuan Pangan Nontunai [BPNT]; Perempuan Rawan Sosial Ekonomi [PRSE] dan ada juga kelompok disabilitas dan lansia," ujar Sri Murni, Jumat.
Berdasarkan data terakhir dari adanya SK Bupati Sleman tentang Keluarga Miskin, yang masuk dalam KK miskin di Sleman ada 34.128 KK. Sementara yang masuk pada kategori rentan miskin sejumlah 97.590 KK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement