Advertisement
JAMPI GUGAT : Jamu Terpinggirkan, Ratusan Penari Protes di Tugu Jogja
Advertisement
[caption id="attachment_449734" align="alignleft" width="500"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=449734" rel="attachment wp-att-449734">http://images.harianjogja.com/2013/09/Jampi-Gugat-Gigih-M-Hanafi-.jpg" width="500" height="333" /> Puluhan penari membawakan tarian street dance Jampi Gugat karya Kinanti Sekar Rahina di kawasan Tugu Jogja, Sabtu (21/9) malam. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA–Arus lalu lintas di kawasan Tugu Jogja seketika menjadi macet saat ratusan penari berkebaya lengkap dengan jarit tampil di depan artefak kebanggaan Kota Wisata tersebut, Sabtu (21/9/2013) malam.
Advertisement
Para penari itu dengan gemulai memainkan gerakan berjudul Jampi Gugat.
Begitulah cara seniman Jogja mengisi gelaran Jogja International Street Performance (JISP) 2013.
Tarian Jampi Gugat hasil karya koreografer Kinanti Sekar Rahina, penari muda yang tidak lain putri seniman pantomin kondang Jogja, Jemek Supardi ini, hanya membutuhkan lima kali latihan.
Tarian tersebut merupakan ungkapan akan nasib jamu yang saat ini kian terpinggirkan. Jamu yang notabene sebagai minuman khas Jawa yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia, pada perkembangannya kini justru semakin ditinggalkan dan tergeser oleh perkembangan minuman modern yang lebih praktis dan siap saji.
"Keberadaan jamu sebagai minuman asli Jawa sudah punah. Tergantikan dengan minuman instan seperti Sprite, Coca Cola, dan produk minuman kemasan lain, “ ujar Kinanti Sekar Rahina kepada Harianjogja.com.
Pentas Jampi Gugat melibatkan sebanyak 120-an penari siswa SD hingga perguruan tinggi, seperti dari SMKI, ISI dan UNY. Sekar sengaja menggunakan penari muda karena ingin mengajak anak muda melestarikan budaya asli bangsa Indonesia.
Pentas Jampi Gugat berlangsung hanya lima menit. Kendati singkat, pentas ini menimbulkan kemacetan di sekitaran jalan Tugu Jogja. Ini disebabkan sesaat sebelum pentas berlangsung, ratusan penonton sudah memadati ruas jalan untuk menyaksikan aksi dari penari secara dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement