Advertisement

DAMPAK KASUS BAMBANG TEDY : AMPUH Tuntut Kades Balecatur Dinonaktifkan

Rima Sekarani
Rabu, 28 Januari 2015 - 17:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
DAMPAK KASUS BAMBANG TEDY : AMPUH Tuntut Kades Balecatur Dinonaktifkan Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) saat melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sleman, Selasa (27/1/2015). (JIBI/Harian Jogja - Rima Sekarani I.N.)

Advertisement

Dampak kasus Bambang Tedy, AMPUH menuntut Kades Balecatur segera dinonaktifkan karena tersandung kasus penipuan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sleman, Selasa (27/1/2015). Mereka menuntut Sebrat Harjanti, dinonaktifkan dari jabatannya sebagai kepala desa Balecatur, Gamping, Sleman. (Baca Juga : Dhttp://www.harianjogja.com/baca/2015/01/09/dampak-kasus-bambang-tedy-kepala-desa-dapat-dinonaktifkan-jika-ada-keputusan-hakim-566398">AMPAK KASUS
http://www.harianjogja.com/baca/2015/01/09/dampak-kasus-bambang-tedy-kepala-desa-dapat-dinonaktifkan-jika-ada-keputusan-hakim-566398">BAMBANG TEDY : Kepala Desa Dapat Dinonaktifkan Jika Ada Keputusan Hakim)

Advertisement

Menurut AMPUH, jabatan kepala desa yang masih dipegang Sebrat adalah bentuk pelanggaran terhadap pasal 41 Undang-undang No.6/2014 tentang Desa. Dalam aturan tersebut, kepala desa bisa diberhentikan sementara oleh bupati atau walikota setelah dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara minimal lima tahun. Berpegang pada aturan tersebut, AMPUH menilai, sudah semestinya Sebrat diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala desa paska menjadi terdakwa dalam sebuah kasus penipuan.

Masyarakat, khususnya korban penipuan Sebrat, juga meminta jaminan keamanan dari pemerintah. Sebab, mereka merasa tidak aman dan nyaman selama kepala desanya belum diganti.

“Kami memohon bupati mempertegas status hukum yang bersangkutan [Sebrat]. Kami juga membenarkan adanya tekanan yang membuat ibu saya syok, sakit, dan aktivitasnya jadi terganggu,” kata Maryatna, warga Temuwuh Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman sekaligus ahli waris salah satu korban penipuan.

Menjelang tengah hari, beberapa perwakilan demonstran diterima Bupati Sleman Sri Purnomo untuk audiensi di Ruang Rapat B Gedung Setda Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement