Advertisement

APARTEMEN SLEMAN : Warga Gadingan tetap Konsisten Menolak

Rima Sekarani
Kamis, 19 Maret 2015 - 17:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
APARTEMEN SLEMAN : Warga Gadingan tetap Konsisten Menolak Sejumlah spanduk penolakan Apartemen M-Ikon oleh warga Gadingan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, masih terpasang di sekitar Jalan Kaliurang Km.10, seperti terlihat Rabu (18/3/2015). (JIBI/Harian Jogja - Rima Sekarani)

Advertisement

Apartemen Sleman, puluhan warga Gadingan yang datang ke Pemkab Sleman, Rabu, menyampaikan aspirasi dan sikap penolakan terhadap rencana pembangunan Apartemen M-Ikon.

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan warga Gadingan Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman menemui Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan aspirasi, Sleman, Rabu (18/3/2015).

Advertisement

Perwakilan warga Gadingan yang datang ke Pemkab Sleman, Rabu, menyampaikan aspirasi dan sikap penolakan terhadap rencana pembangunan Apartemen M-Ikon di sekitar Jalan Kaliurang Km.10. Mereka merasa resah karena berbagai alasan, seperti khawatir dengan ancaman krisis air dan pencemaran limbah.

Ketua paguyuban warga yang menolak Apartemen M-Ikon, Tri Wantoro mengatakan sebagian besar warga
gadingan sudah sepakat menolak sejak November 2014. Mereka kemudian memasang sejumlah spanduk
penolakan yang sampai saat ini masih dipasang di sekitar permukiman warga dan ruas Jalan Kaliurang Km.10 hingga Km.11.

Warga kemudian memperjuangkan sikap penolakannya dengan melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY dan DPRD Sleman. Warga juga menyampaikan keluhannya ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) serta Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Sleman. Namun karena merasa belum mendapatkan jawaban, warga kemudian meminta agar bisa dipertemukan dengan Sri Purnomo.

Wantoro memaparkan, hingga saat ini pihak pengembang belum melakukan sosialisasi secara resmi. Namun, ketenangan warga terusik karena kantor pemasaran sudah dibangun.

“Mereka juga sudah pasang iklan, baik di baliho maupun di media online,” katanya.

Adanya oknum warga setempat yang tidak bertanggung jawab juga dinilai meresahkan warga. Dia diduga
membantu pengembang mendapatkan tanda tangan warga sebagai bukti telah dilakukan sosialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemberantasan Judi Online, Pakar Keamanan Siber: Penegakan Hukum Harus Maksimal

News
| Sabtu, 20 April 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement