Advertisement
DEMAM BERDARAH GUNUNGKIDUL : Hadapi Lonjakan Pasien, Stok Darah Mencukupi
Advertisement
Demam berdarah Gunungkidul untuk lonjakan pasien dilayani dengan ketersediaan stok darah.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul sudah mempersiapkan stok darah untuk menghadapi lonjakan jumlah warga yang terjangkit DBD di Gunungkidul.
Advertisement
Sekretaris PMI Gunungkidul, CB Supriyanto mengungkapkan pihaknya masih dapat menangani permintaan darah. Apabila terjadi kekurangan stok darah, PMI masih dapat mengatasinya dengan mencari ke Unit Transfusi Darah (UTD) di wilayah lain.
"Sampai hari ini cukup. Kami juga sudah mengadakan MOU dengan UTD Kota apabila kekurangan stok darah," katanya, Selasa (23/2/2016).
Ia melanjutkan jumlah stok untuk golongan darah masih mencukupi, terutama untuk golongan O. Sementara itu untuk golongan B sebanyak 18 kantong, darah A terdapat 10 kantong, sedangkan darah O terdapat 52 kantong, serta darah AB masih 1 kantong.
PMI terus melakukan upaya untuk meningkatkan stok darah antara lain dengan mengadakan MOU (Memorandum of Understanding) dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempertahankan masyarakat agar selalu aktif mendonorkan darahnya secara sukarela. MOU tersebut berupa kesempatan untuk melakukan kepengurusan Tanah.
"Bagi pendonor yang sudah mendonorkan darahnya sebanyak 50 kali akan mendapatkan sertifikasi tanah atas nama pendonor secara gratis di seluruh Indonesia," kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Sumitro menambahkan bahwa kasus DBD pada bulan Januari memang mengalami peningkatan dibanding 2015 lalu. Ia mengungkapkan bahwa penanganan pasien DBD dibedakan dalam beberapa tingkatan derajat yang nantinya akan menentukan tempat penanganan DBD dan ketersediaan stok darah.
"DBD derajat I dan II dilayani di puskesmas atau klinik, sedang DBD derajat III dan IV ditangani di rumah sakit," terangnya.
CB Supriyanto lebih jauh melanjutkan bahwa permintaan darah selalu dapat dilayani terkait dengan jumlah kasus DBD yang terus meningkat. Hal tersebut dipermudah dengan wacana tersedianya layanan bank darah di rumah sakit untuk mensuplai darah. Namun ia mengatakan wacana tersebut masih dalam proses menunggu peningkatan status rumah sakit. Tidak semua rumah sakit memiliki bank darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ini Dia Ernando Ari Sutaryadi, Pahlawan Kemenangan Timnas U-23 atas Korsel
- Luar Biasa! Sikat Korsel, Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
- Profil Rafael Struick, Pemborong Dua Gol ke Gawang Korsel di Piala Asia U-23
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
Advertisement
Advertisement