Advertisement
KASUS NARKOBA : 330 Relawan Siap Perangi Peredaran Narkoba di Gunungkidul

Advertisement
Kasus narkoba Gunungkidul diantisipasi dengan menetapkan 330 relawan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Aksi damai pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh puluhan Satuan Tugas (Satgas) anti narkoba Gunungkidul di Bundaran Siyono, Rabu (20/4/2014). Hingga saat ini, jumlah kader anti narkoba yang dimiliki mencapai 330 orang.
Advertisement
Harapannya kegiatan itu mampu menarik simpatik publik agar mau ikut berpartisipasi dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Guna mengefektifkan sosialisasi, setiap relawan membawa spanduk tentang ancaman bahaya narkoba dan membagikan sejumlah stiker kepada pengendara yang melintas.
Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, potensi penyebaran narkoba sangat tinggi. Perkembangan wisata yang berkembang dengan pesat menjadi salah satu pintu masuk dalam upaya peredaran barang haram itu.
“Kita harus mewaspadainya karena seiring dengan perkembangan wisata praktik jual beli narkoba jadi semakin besar,” kata Immawan, di sela kegiatan, Rabu (20/4/2016).
Dia menjelaskan, untuk saat ini secara riil ancaman yang ada masih bisa dicegah. Namun hal itu harus terus ditingkatkan karena semakin hari ancaman tersebut semakin besar. guna pencegahan, pemkab akan terus berkoordinasi dengan petugas kepolisian. Namun upaya ini juga harus diimbangi dengan adanya partisipasi dari masyarakat.
“Kita sangat berharap adanya kader-kader anti narkoba bisa menyosialisasikan ke masyarakat tentang bahaya barang haram itu,” kata Wakil Bupati Gunungkidul.
Sementara itu, Koordinasi Aksi Pencegahan Bahaya Narkoba, Agus Mantara mengatakan, hingga saat ini BNK sudah memiliki 330 kader. Setiap kader sudah dibekali pemahaman dan pengetahuan tentang obat-obatan terlarang.
“Pengetahuan ini menjadi senjata untuk pencegahan. Caranya mereka harus menyosialisasikan tentang bahaya narkoba ke masyarakat secara luas,” kata Agus.
Untuk mewujudkan Gunungkidul bebas narkoba, Agus menginginkan seluruh kader untuk bisa menarik masyarakat agar mau ikut terlibat dalam upaya pemberantasan. Harapannya setiap kader bisa menarik minimal sepuluh orang relawan baru dari kalangan pemuda. “Saya yakin jika upaya ini bisa dilakukan, maka upaya pencegahan bisa lebih mudah lagi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jalan Tol dan Jalan Nasional Siap Sambut Libur Natal - Tahun Baru, Termasuk Tol Jogja Solo
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Warga Mantrijeron Panen Satu Ton Kompos dari Biopori Jumbo
- Dinilai Rawan, Bawaslu DIY Awasi Ketat Distribusi Surat Suara
- Ikut Waspadai Munculnya Kasus Pneumonia, Ini yang Dilakukan Dinkes DIY
- Pemkot Jogja Sabet Predikat Sangat Baik pada Anugerah Meritokrasi KASN 2023
- Sekjen PSI Temui Sultan Jogja Buntut Pernyataan Ade Armando, Begini Hasilnya
Advertisement
Advertisement