Advertisement

BANJIR BANTUL : Petani Tergantung pada Intensitas Hujan

Arief Junianto
Sabtu, 03 Desember 2016 - 12:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
BANJIR BANTUL : Petani Tergantung pada Intensitas Hujan Area sawah di Bantul yang tergenang air, (Arief Junianto/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Banjir Bantul juga melanda area pertanian

Harianjogja.com, BANTUL -- Puluhan hektar lahan sawah di Desa Sidomulyo dan Mulyodadi tergenang air. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak 3 hari lalu mengakibatkan lahan persawahan di kawasan itu yang kini ditanamani varietas padi, tergenang hingga ketinggian 1 meter. Dari pantauan Harianjogja.com di lapangan, Jumat (2/12/2016) siang, di kawasan Desa Sidomulyo genangan lahan persawahan terjadi di 4 pedukuhan, yakni Plebengan, Ngireng-ireng, Prenggan, dan Plumutan.

Advertisement

Durrahman, salah satu petani asal Dusun Plebengan, Desa Sidomulyo menyampaikan rasa khawatir mengenai kemungkinan gagal panen padi. Kekhawatirannya itu cukup beralasan. Pasalnya, varietas padi yang ditanamnya kini masih berumur sekitar 10 hari. Di umur semuda itu, ia khawatir tanamannya tak tahan jika terlalu lama terendam air.

Ternyata, kondisi serupa juga terjadi di sisi selatan Bantul. Tepatnya di Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Kecamatan Sanden. Diakui Aris, salah satu petani di sana, lahan seluas hampir 20 hektar yang membentang dari Srigading hingga ke arah timur, tepatnya di kawasan Desa Tirtosari
Kecamatan Kretek pun tergenang sejak beberapa hari lalu.

“Sudah sejak 2-3 hari lalu tergenang. Tapi ini semakin parah,” katanya, Jumat (2/12/2016)

Terkait kondisi itu, petani diakuinya tak bisa berbuat banyak selain menunggu intensitas hujan menurun. Pasalnya, genangan air itu memang biasanya akan surut dalam waktu 1-2 hari.

“Tapi dengan catatan, hujan tidak turun. Kalau hujan masih deras, sawah ini ya akan terus tergenang,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dipertahut) Bantul Pulung Haryadi mengaku sudah menginstruksikan kepada para penyuluh yang ada di tiap kecamatan untuk terus melakukan pemantauan. Ditegaskannya, para penyuluh diminta melaporkan kepada Dipertahut Bantul jika dirasa kondisi sudah genting dan kritis.

“Kalau selama belum ada laporan, berarti kondisi masih bisa diatasi petani,” katanya.

Selain itu, ia pun membantah jika genangan yang terjadi sejak awal pekan lalu mengancam keselamatan tanaman. Menurutnya, padi yang ditanam oleh petani Bantul merupakan petani yang cukup tahan terhadap air. Itulah sebabnya, selama genangan tak berlangsung sampai hitungan pekan saja, ia menganggap kondisi itu belum membahayakan.

“Padi itu tahan terhadap air. Justru kelemahan padi itu ada pada hempasan angin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement