Advertisement
Wisata Budaya Jadi Daya Tarik DIY di Mancanegara

Advertisement
Sebanyak 60% orang datang ke Jogja karena tertarik pada budaya
Harianjogja.com, JOGJA-Keberadan http://cms.solopos.com/?p=814856">New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo digadang-gadang menjadi pintu masuk baru bagi wisatawan mancanegara (wisman). Salah satu daya tariknya adalah wisata budaya Jogja yang kental.
Advertisement
Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata Hari Untoro Drajat mengatakan, selama ini pintu masuk wisman ke Indonesia masih berada di Bali, Batam, dan Jakarta. Ketiganya menyumbang 90% dari total kedatangan wisman ke Indonesia.
Sementara itu, 60% orang datang ke Jogja karena tertarik pada budaya. Oleh sebab itu, pengalaman berwisata budaya di Jogja perlu ditingkatkan agar semakin menarik wisatawan asing untuk datang ke Jogja. Harapan ke depan pun Jogja menjadi pintu masuk berikutnya.
Pengalaman budaya tidak hanya menyangkut destinasi obyek wisata tetapi juga menyangkut kehidupan sosial masyarakatnya, seperti pengalaman kulinernya. “Jogja itu menarik karena branding culture-nya kuat dan sangat diminati. Semakin dilestarikan semakin menarik. Potensi kecil seperti makanan bisa dimunculkan,” katanya di Grand Mercure Hotel, belum lama ini.
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) DPD DIY Udhi Sudiyono mengatakan, http://m.harianjogja.com/?p=675036">spot-spot budaya perlu ditampilkan lagi agar wisman mudah saat ingin menikmati salah satu budaya Jogja. Pertunjukan budaya yang banyak juga memudahkan wisman untuk memilih.
“Kalau sekarang baru ada Ramayana dan Wayang Kulit. Pertunjukan dolanan anak kalau malam Minggu atau hari libur perlu diadakan. Begitu juga dengan pertunjukan gamelan dan kethopraknya dan pertunjukan lain yang menampilkan budaya Jawa,” katanya, Senin (8/5/2017).
Udhi mengatakan, keberadaan NYIA menjadi penghubung wisata di Jawa. Hal ini penting untuk menjadikan Jogja menjadi lebih dikenal. Ia pun berharap agar bandara yang baru tersebut memiliki sistem modern dan terintegrasi sehingga wisman merasa nyaman.
Bagi mereka yang transit (transit passanger) juga tidak mengalami kesulitan meski hal ini menjadi tantangan bagi Pemerintah DIY untuk menyiapkan obyek wisata yang menarik yang tidak terlalu jauh dari bandara.
Peneliti pariwisata Jogja dari Universitas Sanata Dharma Ike Janita Dewi mengatakan, upaya penguatan daya tarik wisata di bidang budaya bisa dilakukan dengan melakukan reinterpretasi heritage yang sudah ada, misalnya dengan penguatan narasi atau story telling, penguatan packaging dan programming, dan penggunaan teknologi untuk memperkuat destinasi.
“Misal dengan membuat permainan light and sound di keraton atau museum-museum di DIY,” katanya.
Menurutnya, bandara baru akan menjadi peluang bagi DIY jika dikembangkan destinasi baru atau merevitalisasi destinasi yang sudah ada. Berbagai inovasi dan penguatan data tarik wisata mutlak harus dilakukan agar wisatawan yang datang tidak lari ke luar DIY mengingat lokasi bandara berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement