Advertisement
Apa Saja Jurus TPID DIY Jaga Inflasi Jogja

Advertisement
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY yang telah dilaksanakan sebelumnya
Harianjogja.com, JOGJA-Meningkatnya administered prices seperti biaya perguruan tinggi membuat DIY mengalami inflasi 0,13%. Namun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memiliki jurus-jurus untuk menjaga inflasi Jogja.
Advertisement
Wakil Ketua TPID DIY Budi Hanoto mengungkapkan, TPID DIY senantiasa melakukan langkah-langkah guna menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian inflasi daerah, Pemda DIY melaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Koperasi Pedagang Pasar Indonesia Nusantara (Koppasindo Nusantara) yang merupakan model kerja sama Government to Business (G to B). Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY yang telah dilaksanakan sebelumnya.
"TPID dan pemprov baru saja bekerjasama dengan Koppasindo Nusantara, jadi kami harap pasokan di bulan-bulan mendatang akan semakin baik," papar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY ini, Rabu (4/10/2017).
Tujuan dari kesepakatan bersama ini untuk membangun sinergi dalam rangka penguatan kapasitas pedagang dan kelembagaan koperasi pasar di DIY, serta mewujudkan tata niaga pangan yang lebih efisien, memperkuat posisi tawar pedagang, dan senantiasa menjamin ketersediaan bahan pangan.
"Melalui sinergi dan koordinasi yang erat antara Pemerintah Daerah DIY dan Bank Indonesia, inflasi DIY diharapkan tetap terjaga dalam rentang target inflasi sebesar 4±1 persen," jelas Budi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY tingkat inflasi Jogja pada September sama dengan angka inflasi nasional. Angka tersebut mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang cenderung mengalami deflasi.
Kepala BPS DIY, JB Priyono mengatakan komoditas biaya perguruan tinggi menjadi salah satu pemicu inflasi September. Biaya akademi ini tercatat mengalami kenaikan 2,79%, serta adanya kenaikan pada komponen angkutan udara sebesar 3,19%.
"Selain itu, komoditas lain yang turut memengaruhi inflasi yakni beras, besi beton dan kontrak rumah," imbuh Priyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement