Advertisement

Jangan Update Whatsapp! Kalau Tak Mau Konten Porno Diakses Anak-anak

Bhekti Suryani
Senin, 06 November 2017 - 13:40 WIB
Bhekti Suryani
Jangan Update Whatsapp! Kalau Tak Mau Konten Porno Diakses Anak-anak Whatsapp (The Telegraph)

Advertisement

Pakar IT dari UGM beberkan tips mencegah penyebaran konten porno di aplikasi chat Whatsapp.

Harianjogja.com, SLEMAN-- Saat ini beredar informasi melalui media sosial ihwal adanya konten pornografi di aplikasi instant messaging (pesan instan) Whatsapp. Konten pornografi tersebut terdapat dalam fitur Graphic Interchange Format (GIF).

Advertisement

“Ini perlu diwaspadai. Kita sesalkan karena penggunanya memang sudah luas dari anak-anak sekolah dasar, menengah, sampai menegah ke atas. Kemudahan akses dengan hanya mencari kata kunci tertentu mempermudah paparan akses pornografi pada anak”, ujar Warsun Najib, dosen S1 Teknologi Informasi UGM saat ditemui di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Senin (6/11/17).

Pihaknya membenarkan adanya konten pornografi dalam aplikasi Whatsapp. Ia juga menawarkan beberapa solusi teknis.
Untuk jangka pendek, orang tua dapat memilih untuk tidak memperbarui alias meng-update aplikasi Whatsapp. Seperti diketahui, dukungan GIF ini muncul di WhatsApp versi 2.17.27. Namun menurutnya, ini hanya solusi sementara. “Ada time frame atau batas waktu untuk memperbarui Whatsapp agar dapat digunakan. Sehingga mau tidak mau harus memperbarui”, tuturnya.

Sementara untuk jangka panjang, pihaknya menyarankan agar ada inisisasi dari kampus atau vendor dalam negeri yang dapat membuat alternatif aplikasi pesan instan. “Dengan menyediakan instant messaging yang dikembangkan sendiri dari Indonesia, maka fiturnya bisa dikontrol pemerintah sendiri”, sarannya.

Menurutnya, GIF disediakan secara langsung oleh server Whatsapp. Sehingga penanganannya bisa dilakukan secara legal formal dengan mengirim surat permintaan resmi kepada pemilik Whatsapp. Pendekatan komunikasi perlu dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dengan pemilik utama WA. “Kominfo dapat merekomendasikan agar mengeliminisasi konten-konten berbau pornografi di Whatsapp”, tutupnya.

Data comScore yang dirilis pada Januari 2017 mengungkapkan Whatsapp sebagai aplikasi mobile terpopuler dengan pengguna terbanyak di Indonesia, setelah Google Play. Jumlah pengguna dari aplikasi yang kini diakuisisi Facebook ini mencapai sekitar 35,8 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Olifant School Gelar Community Fest 2023

Olifant School Gelar Community Fest 2023

Jogjapolitan | 51 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement