Advertisement
Cuaca Ekstrem Diprediksi hingga Rabu
Advertisement
Wilayah DIY akan diguyur hujan lebat mulai Senin hingga Rabu
Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir di sejumlah wilayah Indonesia.
Advertisement
Fenomena ini akan terjadi pada Senin (5/2/2018) hingga Rabu (7/2/2018). Wilayah DIY, termasuk dalam daerah yang akan dilanda cuaca ekstrem tersebut. Berdasarkan rilis dari BMKG wilayah DIY akan diguyur hujan lebat mulai Senin hingga Rabu.
Cuaca buruk ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik di perairan timur Filipina dan Samudera Hindia barat daya Sumatra.
Sirkulasi siklonik merupakan pusaran angin yang memicu massa udara atau uap air sebagai faktor utama pembentuk awan akan bergerak ke arahnya. Hal ini menyebabkan daerah yang berada di sekitar sirkulasi tersebut memiliki potensi pertumbuhan awan signifikan sehingga perlu diwaspadai menimbulkan hujan lebat dan cuaca ekstrem.
Selain hujan deras, wilayah DIY juga diprediksi akan diterpa angin kencang. Warga diminta mewaspadai adanya pembentukan awan Cumulonimbus (Cb). Hingga awal Februari, fenomena angin kencang dan gelombang masih cukup tinggi.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jogja Djoko Budiyono menjelaskan, selama Februari ini secara umum masih puncak musim hujan. Di wilayah Jawa, khususnya DIY intensitas hujan disertai angin dan petir terjadi akibat pengaruh interaksi antara intensitas maksimum Matahari yang posisinya di atas Jawa dan kuatnya monsoon Asia.
Kondisi ini juga memengaruhi munculnya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah utara Australia. "Monsoon baratan atau Asia masih banyak membawa uap air. Kondisinya masih cukup kuat masuk hingga bagian selatan equator," jelasnya kepada Harianjogja.com, Senin.
Hangatnya suhu muka laut perairan Indonesia yang secara umum berkisar antara 28-30 derajat selsius berperan dalam ketersediaan uap air di Jawa. Kondisi tersebut menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif tinggi. "Osilasi MJO yang diprediksi Maret berada kembali di wilayah Indonesia bagian barat [fase empat] berpotensi menyebabkan peningkatan hujan di wilayah Jawa," jelas Djoko.
Dari kondisi cuaca tersebut, Djoko menegaskan jika potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih terjadi di DIY. Dia mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang/baliho roboh serta sambaran petir. "April diprediksi baru akan masuk pancaroba," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hujan Lagi Siang hingga Malam di Wonogiri, Cek Prakiraan Cuaca Kamis 25 April
- Masa Angkutan Lebaran 2024, Commuter Line Wilayah 6 Catat Rekor Baru
- Swiss-Belinn Saripetojo Solo Punya Instalasi Hidroponik, 2 Bulan Sekali Panen
- Tingkatkan Jumlah Investor Pasar Modal di Soloraya, Ini Langkah BEI Jateng 2
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 24 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 24 April 2024, Cek Lokasinya!
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang
- Jalan-jalan Keliling Destinasi Wisata, Cek Jalur Trans Jogja!
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 24 April 2024: PPDB Kelas Olahraga hingga Hasil Arsenal vs Chelsea Skor 5-0
Advertisement
Advertisement