Advertisement

Promo November

Tempe Biji Kecipir Ala Mahasiswa UNY Bisa Atasi Obesitas

Sunartono
Senin, 18 Juni 2018 - 15:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tempe Biji Kecipir Ala Mahasiswa UNY Bisa Atasi Obesitas Dua mahasiswa UNY Nabila Istichomah dan Dina Faizah menunjukkan tempe kecipir buatannya belum lama ini. - Ist/Humas UNY

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Tempe menjadi santapan masyarakat sehari-hari dengan harga yang murah. Namun sayangnya, bahan baku tempe lebih banyak didominasi kedelai impor. Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat terobosan baru melalui penelitiannya dengan membuat tempe berbahan biji kecipir yang memiliki nama latin Psophocarpus  tetragonolobus.

Para mahasiswa tersebut adalah, Nabila Istichomah dan Dina Faizah dari Prodi Sekretaris, Septian Ayu Saputri dari Prodi Teknik Boga, Andri Kurniawan Prodi Akuntansi serta Enggar Listianto dari Prodi Manajemen Pemasaran.

Advertisement

Nabi Istichomah menjelaskan, timnya membuat olahan tempe dari bahan kecipir, selain sebagai makanan banyak dicari masyarakat, sekaligus merupakan sumber gizi protein yang harganya relatif paling terjangkau. Tempe sudah menjadi kebutuhan masyarakat bahkan bisa disebut menjadi menu wajib harian. Namun sejak naiknya harga kedelai impor tempe juga mengalami kenaikan harga yang membuatnya mahal.

"Kami mencoba membuat tempe alternatif menggunakan biji kecipir, karena masih belum termanfaatkan secara optimal," terangnya dalam rilis kepada Harianjogja.com, Senin (18/6/2018).

Ia menambahkan, biji kecipir memiliki protein tinggi sehingga cocok dijadikan bahan pangan fungsional. Selain itu rendah lemak, sehingga sangat cocok bagi orang yang menderita obesitas karena mengandung asam behenat yang tidak diserap oleh usus. Biji kecipir juga berkarbohidrat yang rendah, sehingga sangat cocok bagi orang yang ingin diet.

Dina Faizah menambahkan, biji kecipir harganya lebih murah daripada kedelai sehingga harganya terjangkau masyarakat. Kelebihan lain, bahan baku mudah dibudidayakan, dengan cara penyemaian di media tanam yang lembab, maka akan cepat tumbuh.

"Hal lain yang juga berpengaruh terhadap percepatan tumbuh tanaman ini adalah tidak adanya hama yang menyerang tanaman ini, sehingga aman dalam pertumbuhannya," terang Dina.

Septian Ayu Saputri mengatakan cara membuat tempe ini, bahan yang dibutuhkan yaitu biji kecipir, kedelai, ragi, daun pisang, plastik dan tali rafia. Penggunaan kedelai dalam tempe ini agar rasanya mirip dengan tempe kedelai. Perbandingan yang dipakai antara kedelai dan biji kecipir adalah 1 : 3, misalnya satu ons kedelai maka digabung dengan tiga ons biji kecipir.

Langkahnya, biji kecipir dan kedelai ditimbang lalu dibersihkan dan dicuci. Kemudian direbus selama 30 menit lalu kupas. Setelah itu direndam dalam air bersih selama dua hari lalu cuci dan direbus selama dua jam, didinginkan dan potong kecil-kecil.

Kemudian dilanjutkan dengan mengukus selama 30 menit kemudian masuk proses fermentasi dengan menambahkan ragi. Diinkubasi selama 40 sampai 48 jam dan tempe biji kecipir siap dikonsumsi. "Perendaman dan perebusan biji kecipir memang lebih lama daripada kedelai karena tekstur kulitnya yang keras," ungkap Septian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah

News
| Sabtu, 23 November 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement