Advertisement
Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Digelar di Pantai Parangkusumo, 3 Sesaji Ini Harus Ada
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -Warga Pedukuhan Mancingan, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, menggelar upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Pantai Parangkusumo, Selasa (3/7/2018). Dalam upacara tersebut warga melarung sesajen usai didoakan di pinggir pantai.
Tradisi yang sudah berlangsung secara turun temurun ini diikuti oleh ratusan warga Mancingan. Bahkan sejumlah wisatawan juga turut hadir dan mengikuti prosesi upcara tersebut.
Advertisement
Upacara diawali dari Pendopo Parangtritis. Warga dengan membawa gunungan tumpeng, sayuran, bunga, dan berbagai ubo rampe, berdoa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat. Usai berdoa gunungan di arak ke Cepuri Parangkusumo, tempat yang dipercaya sebagai istana Ratu Kidul.
Perjalanan dari pendopo Parangtritis ke Parangkusumo sekitar 1 kilometer. Selain gunungan tumpeng dan sayuran, beberapa ogoh-ogoh dan berbagai kesenian tradisional juga turut mengiringi jalannya upacara tersebut. Dari Cepuri Parangkusumo, sesajen dibawa ke pantai untuk dilarung.
Wakil Ketua Panitia Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Tri Waldiana mengatakan upacara tersebut salah satu bentuk ungkapan syukur warga kepada Tuhan atas limpahan rezeki, baik rezeki dari hasil bumi maupun imbas dari banyaknya wisatawan di Parangtritis, karena adanya laut selatan.
Warga meyakini ada kekuatan gaib dari yang menguasai laut selatan, sehingga harus memberikan pisungsung atau ungkapan terimakasih kepada penguasa laut tersebut. Dari banyak pernak pernik yang dilarung, kata Waldiana, tiga yang harus ada, yakni tumpeng, pisang, kelapa muda, dan pakaian.
"Yang dilarung tumpeng songgo buono simbol keyakinan pada Tuhan. Degan memiliki nilai air suci. Pisang sanggan sebagai amanah dan tanggung jawab yang diemban manusia, danĀ pakaian adalah simbol keberadaan nilai moral, karena manusia tanpa pakaian tak ada nilai moralnya," jelas Waldiana, disela-sela upacara berlangsung.
Ia tidak tahu persis sejak kapan Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri dilakukan. Namun sejak Waldiana sebelum lahir sudah ada bahkan sudah turun temurun. Namun baru beberapa tahun terakhir upacara dikemas dengan pariwisata. Terbukti banyak wisatawan yang datang dan menyaksikan prosesi upacara tersebut.
Bahkan wisatawan ikut berebut hasil bumi yang dilarung di laut. Miyati, 42, warga Paliyan Bantul mengaku sengaja datang ke Pantai Parangkusumo untuk menyaksikan upacara tersebut. Ia datang bersama suami dan saudaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Advertisement