Advertisement

91 Tim Robot Se-Indonesia Bertarung di Jogja

Sunartono
Senin, 09 Juli 2018 - 15:10 WIB
Laila Rochmatin
91 Tim Robot Se-Indonesia Bertarung di Jogja Ketua Tim Juri KRI Nasional 2018 Wahidin Wahab (paling kanan) saat memberikan keterangan pers bersama pimpinan UMY, Senin (9/7/2018). - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Sebanyak 91 tim robot buatan mahasiswa dari 43 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) di seluruh Indonesia akan bertarung dalam kejuaraan Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2018 pada Selasa (10/7/2018) hingga Jumat (13/7/2018) di Sportorium Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Jalan Ring Road Barat,Tamantirto, Kasihan, Bantul. Para peserta KRI Nasional merupakan peserta terbaik perwakilan empat regional di Indonesia.

Ketua Tim Juri KRI Nasional 2018 Wahidin Wahab memastikan 91 tim robotic KRI Nasional 2018 merupakan perwakilan terbaik yang telah melalui seleksi empat regional di Indonesia yang diikuti ratusan perguruan tinggi. Pada awalnya sebanyak 104 tim yang akan diikutsertakan di KRI Nasional 2018 tetapi diputuskan 91 tim setelah melalui evaluasi.
 
Para peserta telah melalui proses panjang sejak Desember 2017 silam, mereka mulai dengan membuat proposal pengajuan konsep robot yang akan digunakan dilanjutkan dengan pembuatan robot menyesuaikan tema yang diangkat. Seluruh peserta yang lolos KRI mendapatkan uang pembinaan untuk mempersiapkan kompetisi meski jumlahnya tidak banyak.

"Prosesnya memang melelahkan bagi mahasiswa dan tim, tetapi mereka memiliki kebanggaan tersendiri," katanya dalam konferensi pers di UMY, Senin (9/7/2018).

Wahid mengakui tim yang menjadi juara pada KRI Nasional tidak mendapatkan hadiah uang pembinaan, mereka hanya mendapat piala sebagai suatu kebanggaan dan sertifikat. Mereka akan mewakili Indonesia dalam kompetisi robot tingkat internasional sesuai kategori masing-masing.

Di sisi lain, mahasiswa anggota tim tersebut akan mendapatkan keuntungan tersendiri ke depan, termasuk kemungkinan kemudahan diterima kerja di suatu perusahaan. Selain itu, mereka memungkinkan dapat berkarya di kampus masing-masing sebagai peneliti atau dosen. "Berdasarkan pengalaman, perusahaan terkemuka, mereka mengambil tenaga profesional dari mereka ini. Karena mereka memiliki pengalaman mulai dari rancang bangun robot sampai mengoperasikan," katanya.

Ketua Panitia Pelaksana KRI Nasional 2018 Sri Atmaja Rosyidi menambahkan KRI Nasional 2018 akan mempertandingkan lima kategori robot. Antara lain, Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) dengan tema Lempar Bola Berkah,  Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) bertema Robot Pemadam Api Berkaki, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid mengangkat tema Liga Sepak Bola Robot Humanoid Menuju 2050, KRSBI Beroda bertemakan Sepak Bola Robot Menuju Liga Sepak Bola Robot 2050 dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) mengambil tema Robot Penari Remo.

Teknis lomba untuk KRAI berupa robot manual dan otomatis, robot manual yang dikendalikan manusia akan menyerahkan bola emas kepada robot otomatis kemudian melemparkannya ke tiga cincin yang terpasang pada tiang. Robot yang memasukkan bola akan mendapatkan poin dan pemenang ditentukan poin terbanyak, tetapi jika ada salah satu peserta yang dapat memasukkan bola di cincin dan kemudian mendarat di Rong Bay maka akan dinyatakan sebagai pemenang.

"Kalau KRPAI, teknisnya robot mencari api dan memadamkannya, yang tercepat memadamkan api dan mampu melewati rintangan, maka sebagai pemenang," jelas Dosen Teknik Sipil UMY ini.

Kemenangan pada kategori KRSBI baik humanoid maupun beroda akan ditentukan oleh tim yang paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan. Kemudian KRSTI berupa dua unit robot otomatis yang akan menari mengikuti alunan musik dengan waktu tiga menit. Robot yang dapat mengikuti irama dengan baik dan tanpa kendala maka bisa menjadi pemenang.

"Khusus kontes atau lombanya akan dilaksanakan lada Kamis dan Jumat, acara ini terbuka untuk umum, syaratnya harus mendaftar dulu jika ingin menonton ke laman kri.umy.ac.id atau on desk di lokasi perlombaan," katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement