Advertisement
Gunakan Sistem Audio, Begini Modus Perjokian yang Terungkap di UAD

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengungkap jasa perojokian dalam ujian masuk gelombang ketiga Fakultas Kedokteran (FK), Minggu (30/7/2018).
Kepala Biro Akademik dan Admisi UAD Wahyu Widyaningsih menjelaskan sembilan calon mahasiswi berbuat curang dengan meminta bantuan joki dari luar ruangan untuk mengirimkan jawaban melalui audio earpiece yang terpasang di telinga masing-masing.
Advertisement
Adapun pengoperasiannya, dua peserta yang tubuhnya terpasang peralatan lengkap terutama kamera, mereka mengibaskan lembar soal di dadanya agar bisa dideteksi kamera.
Kemudian kamera ponsel itu mengirimkan secara otomatis data lembar soal yang terfoto kamera kepada joki di luar ruangan. Selanjutnya joki di luar ruangan mengirimkan jawaban melalui audio yang langsung bisa didengar melalui earpiece. Salah satu peserta sudah ada yang sudah berhasil mengirimkan soal itu sebanyak tiga lembar.
"Salah satu dari dua yang bawa alat lengkap itu, mereka disuruh ganti baju disediakan oleh sindikat ini, bajunya semacam jaket jeans tipis yang bagian depan sudah dilubangi. Mereka mempersiapkan ini di salah satu hotel. Tetapi ada juga yang dibagikan di lokasi pagi hari sebelum ujian, bahkan ada yang dikirim pakai kurir alat tersebut kepada peserta sebelum hari pelaksanaan ujian," ucapnya, dalam konferensi pers di Kampus 1 UAD, Senin (30/7/2018).
Kabid Administrasi dan Evaluasi Akademik UAD Imam Azhari menambahkan, berdasarkan hasil interogasi alat yang dibawa peserta seluruhnya diberikan oleh sindikat joki. Mereka sebelumnya ditawarkan dengan cara dan biaya yang berbeda. Ada yang ditawari saat mendaftar kemudian tarif dipatok antara Rp10 juta hingga Rp150 juta jika sudah diterima di FK UAD.
Adapun jangkauan alat tersebut bisa mencapai jarak lima kilometer untuk saling berkomunikasi menggunakan pemancar tersebut. Pihaknya mendapatkan sejumlah barang bukti antara lain, tiga unit ponsel terdiri atas android, ponsel manual dan ponsel khusus menerima audio.
Kemudian dua unit transmitter, dua unit aki, tiga unit POE (Power Over Etehernet), seperangkat kabel, dua tas ransel dan dua potong pakaian yang sudah dimodifikasi.
"Ada salah satu peserta yang merasa kesakitan setelah dipasangi earpiece, akhirnya kami sarankan untuk dilepas di UGD. Mereka rata-rata ketakutan karena tertangkap dan ketika ada yang ketahuan itu, banyak peserta kemudian izin pamit ke kamar mandi," ujarnya.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Tinjau Translok Imogiri Bantul, Wamen Tranmigrasi: Mereka Nyaman dan Bahagia
- Apindo DIY Sebut Perlunya Bantuan Subsidi Upah hingga Akhir Tahun
- Mutasi Pejabat Kulonprogo, Kepala Dislautkan dan Dispertapa Tukar Guling
- Pilihan Lurah Serentak di Gunungkidul Digelar 2026
- Jembatan Pandansimo Akan Dibuka Penuh 10 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement