Sand Dunes Museum in Harmony, Ada Keseruan di Gumuk Pasir
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL– Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) memperingati usia yang ketiga tahun ini. Kegiatan bertajuk Sand Dunes Museum in Harmony pun digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun lembaga tersebut pada Jumat (28/9/2018).
Sand Dunes Museum in Harmony diisi berbagai kegiatan mulai dari jalan sehat yang melibatkan masyarakat sekitar, talkshow hingga konser musik dengan menghadirkan grup band Letto. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mengenalkan keberadaan PGSP secara lebih luas ke masyarakat.
Advertisement
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Hasanudin Z Abidin mengatakan keberadaan PGSP merupakan hasil kerja sama yang melibatan BIG, UGM dan Pemkab Bantul. Sebelum direvitalisasi pada 11 September 2015 lalu, PGSP bernama Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis.
“Kami lakukan revitalisasi dengan visi utama menjadikan pusat layanan dan pengembangan informasi geospasial di bidang kepesisiran dan kemaritiman. Selain itu, keberadaan Museum Gumuk Pasir dijadikan sebagai lokasi wisata edukasi,” kata Hasanudin kepada wartawan, Jumat.
Dikatakannya, acara ini diselenggarakan sebagai ruang berbaur secara harmoni antara mitra PGSP, baik dari anggota Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, masyarakat pesisir Parangtritis, Pemkab Bantul hingga internal BIG.
“Untuk mencapai kesuksesan sesuai dengan cita-cita PGSP, tidak bisa dilakukan sendiri karena juga butuh peran dari masyarakat, insan permuseuman, akademisi dan pejabat publik sebagai pilar untuk menopang PGSP sebagai science park di DIY,” katanya.
Kepala PGSP Nicky Setyawan mengatakan acara Sand Dunes Museum in Harmony berjalan lancar mulai dari awal hingga penutupan dengan menghadirkan Letto Band. Menurut dia, masyarakat sekitar sangat antusias mengikuti acara untuk memperingati ulang tahun PGSP. “Kami senang karena acara ini juga sebagai upaya mendekatkan ke masyarakat,” kata Nicky.
Dia menjelaskan, keberadaan PGSP bukan semata-mata untuk kajian dan penelitian tentang geomaritim dan gumuk pasir. Namun, keberadaannya juga sebagai wisata edukasi kepada masyarakat umum.
Meski demikian lanjut dia, untuk tingkat kunjungan ke PGSP masih didominasi oleh akademisi atau pelajar yang ingin mengetahui tentang gumuk pasir dan geomaritim. “Kita ingin PGSP dikenal secara luas. Oleh karenanya, dengan kegiatan peringatan ulang tahun ini, masyarakat umum bisa lebih mengenal fungsi dan peran dari PGSP,” tuturnya.
Menurut Nicky, kunjungan ke PGSP dari tahun ke tahun meningkat signifikan. Sebagai gambaran di 2017 lalu, ada sekitar 11.500 pengunjung. Tahun ini, hingga pertengahan September kunjungan mencapai 11.200 orang. “Memang kalau dibandingkan pengunjung pantai masih sangat kecil, tapi harapannya dengan perbaikan fasilitas serta adanya JJLS [Jalur Jalan Lintas Selatan] dapat makin mengenalkan PGSP ke masyarakat,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak Bencana Hidrometeorologi, TPS di Bantul Boleh Pindah Saat Hari Coblosan
- Proyek Taman Jalan Affandi Ditargetkan Rampung Awal Desember, Ini Jenis Pohon yang Ditanam
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
Advertisement
Advertisement