Advertisement
Sleman Masuk Masa Pancaroba, Ini Beberapa yang Harus Diperhatikan
Ilustrasi hujan lebat. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi musim hujan di wilayah Jogja akan dimulai pada awal November 2018. Beberapa hal mulai dari hujan yang sporadis, kerawanan longsor dan gangguan kesehatan menjadi persoalan yang harus diwaspadai.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati, Sleman, Agus Sudaryanto, mengatakan untuk wilayah Jogja, musim hujan akan dimulai pada awal November. "Di Jogja masuk awal musim hujan mulai 1 November sampai 10 November di Sleman bagian barat, kemudian Sleman bagian timur pada pertengahan November, sementara untuk Kabupaten Gunungkidul musim hujan dimulai akhir November," kata Agus saat ditemui Harian Jogja, Sabtu (6/10/2018).
Advertisement
Agus mengatakan pada September dan Oktober masuk pada masa pancaroba. "Sebelum masuk musim hujan, pada masa pancaroba sudah mulai ada hujan lebat yang sporadis, namun hanya terjadi di beberapa tempat saja," ujarnya.
Hujan yang sporadis diperkirakan akan mulai di pertengahan Oktober. Sementara arah pergerakan angin pada masa pancaroba tersebut yaitu dari utara ke selatan. Hujan sporadis yang turun disertai dengan angin kencang.
Agus mengatakan pada masa pancaroba yang perlu diperhatikan jika ada hujan sporadis warga diimbau jangan berteduh di bawah pohon besar. "Pohon selain rawan tersambar petir juga rawan tumbang. Pemkab diharapkan membersihkan selokan dan saluran air. Sementara untuk di lereng gunung kalau hujan deras dikhawatirkan tanah rawan longsor," katanya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman, Dulzaini, mengatakan beberapa penyakit yang menjadi perhatian saat masa pancaroba antara lain diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan demam berdarah dengue (DBD). Ia mengatakan dalam pencegahan DBD, Dinkes bersama masyarakat meningkatkan pemantauan jentik secara berkala serta pemberantasan sarang nyamuk.
"Kami imbau masyarakat agar menjaga kondisi tubuh, makanan bergizi, istirahat cukup dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Juga terhadap akan datangnya musim hujan, tingkatkan kebersihan lingkungan terutama barang-barang yang bisa menampung air hujan, seperti kaleng dan botol," kata Dulzaini, Sabtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sidang Perdana Cerai Atalia-Ridwan Kamil Digelar, Keduanya Tak Hadir
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Penganiayaan Sajam di Depok Sleman, Korban Luka
- Dishub Bantul Prediksi Puncak Arus Nataru 24 Desember
- Jogja Wajib Kelola Sampah Organik di Kelurahan Mulai 2026
- Bantul Tuntaskan Proyek Jalan dan Normalisasi Drainase Sebelum 2026
- Bantul Perkuat Asistensi Keuangan Kalurahan Pasca Kasus Wonokromo
Advertisement
Advertisement



