Advertisement

Hingga Oktober, Retribusi Wisata di Kulonprogo Capai Rp3 Miliar

Uli Febriarni
Rabu, 28 November 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Hingga Oktober, Retribusi Wisata di Kulonprogo Capai Rp3 Miliar Wisatawan menikmati pemandangan alam di salah satu sisi Waduk Sermo yang menjadi spot foto di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Selasa (27/11/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Realisasi retribusi tempat rekreasi dan olahraga di Kulonprogo mencapai Rp3,38 miliar. Dari angka tersebut, tercatat nilai realisasi untuk sejumlah objek wisata meningkat signifikan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Niken Probo Laras, menjelaskan dengan jumlah itu maka saat ini realisasi yang dibutuhkan untuk mencapai target 2018 sekitar Rp665 juta. Diketahui, Dispar menargetkan pendapatan retribusi dari objek wisata pada 2018 mencapai Rp4,05 miliar.

Advertisement

Niken menjelaskan angka Rp3,38 miliar merupakan nominal pencapaian retribusi sejumlah tempat wisata pada Januari hingga 31 Oktober 2018, sehingga diperkirakan saat ini jumlah terus berubah. "Objek wisata dengan capaian tertinggi adalah Pantai Glagah, yakni mencapai Rp2,264 miliar," ujarnya, Selasa (27/11/2018).

Ia menyebutkan sejumlah objek wisata yang perolehan retribusnya meningkat secara signifikan antara lain Waduk Sermo. Waduk Sermo terangkat dengan adanya Kalibiru, Pule Payung dan Canting Mas. Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kulonprogo ini menambahkan, guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan menyambut wisatawan pada masa libur sekolah, Natal dan Tahun Baru 2019, Dispar menyiapkan agenda dan sarana pendukung wisata.

Menyinggung perihal kualitas dan daya saing destinasi wisata, Dispar berusaha mengoptimalkan potensi wisata di Kulonprogo dengan menyiapkan wisata yang berbentuk paket. "Kami juga menyiapkan semua komponen pendukung pariwisata, mulai dari atraksi wisata berbasis budaya, homestay dan sumber daya manusia," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Edi Priyono, mengatakan Dispar harus mulai memetakan kembali potensi wisata supaya jumlah pengunjung terus meningkat. Selain itu diharapkan lebih inovatif dan kreatif menangkap peluang wisata dengan adanya NYIA.

Ia mengatakan saat ini masyarakat di kawasan selatan mulai mengembangkan kawasan pantai secara mandiri, baik itu di kawasan Pantai Trisik, Bugel, hingga Pelabuhan Tanjung Adikarta. Hanya saja, dengan adanya retribusi yang dibebankan kepada pengunjung, misalnya parkir, masyarakat pengelola wisata setempat membutuhkan payung hukum yang jelas. "Jangan sampai menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement