Advertisement
Di Gunungkidul, Danais Banyak Dimaksimalkan Untuk Pembangunan Taman Budaya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Serapan Dana Keistimewaan (Danais) di Kabupaten Gunbungkidul tahun ini banyak digunakan untuk pembangun Taman Budaya yang berlokasi di Dusun Siyono, Desa Logandeng, Kecamatan Playen.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul Agus Kamtono menjelaskan untuk pengerjaan taman budaya setidaknya pada tahun ini mengerlukan dana sekitar Rp15 miliar. “Pengerjaannya itu Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman [DPUPKP],” kata Agus, Rabu (26/12/2018).
Advertisement
Meski begitu dikatakan Agus saat ini progres pembangunan masih jauh, dan ditarget selesai pada 2020 mendatang. Diharapkan Agus dengan adanya Taman Budaya tersebut dapat menampilkan seni budaya yang menarik wisatawan.
Selain itu juga dengan adanya taman budaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk istirahat wisatawan yang datang dan akan ada kios-kios yang menjual souvenir dan oleh-oleh.
Selain itu Danais yang ada di Disbud Gunungkidul sebesar Rp13 miliar dimanfaatkan untuk pengembangan seni dan budaya di masyarakat, salah satunya untuk bantuan alat gamelan.
Menurut Agus pemanfaatan Danais saat ini sudah cenderung merata dirasakan oleh masyarakat. Ia berharap pemanfaatan Danais ini dapat mendorong seni budaya di Gunungkidul, untuk menjadi daya tarik wisata di Gunungkidul, karena saat ini pariwisata Gunungkidul masih mengandalkan wisata alam.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan untuk Danais yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar Rp35,576 Miliar.
Dijelaskannya berdasarkan data yang ada di November capaian serapan dinilianya cukup baik. “Untuk DPUPKP Insyaallah mencapai 100 persen, begitu pula yang ada di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang untuk pendaftaran tanah itu bisa 100 persen,” kata Sri.
Sementara itu untuk Danais yang ada di Disbud Gunungkidul menurut Sri saat ini baru mencapai sekitar 90%. Hal itu dinilainya karena cukup banyaknya kegiatan seperti program sejarah, bahasa dan permuseuman yang kurang sedikit lagi, kemudian pengembangan kesejarahan, pengembangan bahasa dan sastra, pembinaan pengembangan rintisan budaya, penggiat seni.
“Ya kurang sedikit sekitar 90%, tapi ya semoga terserap semua nantinya,” ujar Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Covid-19 dan Flu di Amerika Serikat Melonjak, Pasien Terbanyak Anak-Anak
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Kota Pendidikan tapi Kasus Bullying Tinggi, Disdikpora Siapkan Strategi Ini
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 6 Desember 2023, Tiket Rp50.000
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 6 Desember 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 6 Desember 2023
- Jadwal Bus Damri Trayek Menuju Bandara YIA Rabu 6 Desember 2023
Advertisement
Advertisement