Advertisement
41 Desa Belum Tersentuh Program Desa Tangguh Bencana
Simulasi bencana alam, Selasa (3/4/2018). (Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman terus mengupayakan penambahan desa tangguh bencana (Destana) di Sleman sampai target semua desa memiliki destana di 2021. Sampai saat ini masih ada 41 desa di Sleman yang belum tersentuh destana.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono, mengatakan sejak program digulirkan pada 2012 baru ada 45 desa tangguh bencana di Sleman. "Targetnya di 2021 semua desa mempunyai destana. Tahun ini kami targetkan ada penambahan 12 destana," kata Joko saat ditemui Harian Jogja, Selasa (8/1/2018). Khusus untuk 2018 ada penambahan delapan destana sesuai target yang ditetapkan.
Advertisement
Joko mengatakan di awal pembentukan destana wilayah yang diprioritaskan yaitu wilayah yang mempunyai potensi bencana akibat dari erupsi Gunung Merapi. Setiap tahun penambahan terus dilakukan. Kini BPBD bakal menggarap destana di wilayah Sleman Barat.
Destana di Sleman dibagi dalam potensi bencana yang berbeda-beda. "Ada akibat dari erupsi Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi, Ngemplak. Kemudian sejumlah desa di Prambanan yang memiliki potensi longsor. Untuk wilayah Sleman barat ada potensi bencana seperti anging puting beliung," kata Joko.
Materi yang diberikan guna mitigasi bencana dilakukan berbeda dengan melihat potensi bencana yang ada. Ia berharap hasil dari adanya destana di tiap desa bisa semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana.
"Minimal desa punya budaya sadar dan budaya pengurangan risiko bencana. Selain itu di beberapa desa kami mendorong agar bisa memanfaatkan keuangan desanya itu untuk mitigasi bencana, seperti pembelian peralatan mitigasi, atau untuk pembangunan jalur evakuasi seperti yang dilakukan sejumlah desa di Lereng Gunung Merapi," ujar Joko.
Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Heri Suprapto, mengatakan selain destana, Pemdes Kepuharjo juga melakukan mitigasi melalui sekolah siaga bencana (SSB) di beberapa sekolah yang masuk wilayah Desa Kepuharjo. "Dari destana kami berikan pemahaman terkait dengan potensi bencana dan upaya mitigasinya kepada masyarakat secara luas," kata Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Influenza Tipe A Muncul di Jogja, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada
- Jelang Libur Natal-Tahun Baru, Reservasi Hotel di DIY Mulai Meningkat
- Stok Aman, Disperindag Sleman Pastikan Isi LPG Sesuai Takaran
- Pengendara di Kulonprogo Tewas Tabrak Pohon Usai Senggolan
- DPRD Bantul Dorong Pemkab Kreatif Hadapi Efisiensi 2026
Advertisement
Advertisement




