Advertisement

Dianggap Arogan, Dukuh Kergan Didemo Warga

Ujang Hasanudin
Kamis, 31 Januari 2019 - 06:57 WIB
Nina Atmasari
Dianggap Arogan, Dukuh Kergan Didemo Warga Warga Kergan membentangkan spanduk dalam aksi unjuk rasa menuntut Dukuh Kergan dicopot dari jabatannya di Balai Desa Tirtomulyo, Kretek, Rabu (30/1/2019). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement



Harianjogja.com, BANTUL-Puluhan warga yang mengatasnamakan diri dari Forum Rembug Warga mendatangi  Balai Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Bantul, Rabu (30/1/2019). Mereka menuntut kepala Desa Tirtomulyo untuk memberhentikan Dukuh Kergan karena dianggap arogan.

Dengan menggunakan beberapa mobil, puluhan wara tiba di Balai Desa Tirtomulyo, sekitar pukul 13.30 WIB dengan membawa sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan, "Aku wis jeleh tok pimpin Pak Dukuh [saya sudah bosan dipimpin Pak Dukuh]", "Wargamu wis do emoh nek tok pimpin Koh Dukuh [wargamu sudah tidak mau kamu pimpin pak Dukuh].

Advertisement

Sunarto, salah satu penggerak aksi mengatakan aksi yang dilakukan warga merupakan imbas dari kejenuhan atas kepemimpinan Dukuh Kergan yang dijabat oleh Fery Joko Andianto. Ferry yang sudah menjabat sekitar 2,5 tahun itu selama ini dianggap warga tidak mendengarkan masukan dan aspirasi masyarakat dalam beberapa kali rapat pembangunan di dusunnya.

Ia tidak merinci rapatnya. Selain itu Sunarto juga menilai Fery sebagai sosok yang arogan karena, tidak menerima kritik, dan saran masyarakat. Misalnya memberhentikan sekretaris Rukun Tetangga (RT) dan ketua kelompok kegiatan (Pokgiat) Dusun Kergan tanpa musyawarah terlebih dahulu, bahkan pemberhentiannya dalam forum yang dinilainya kurang tepat. "Kami sudah memberi peringatan berkali-kali, memberi saran tapi tidak diterima," kata Sunarto.

Pihaknya mendatangi Balai Desa Tirtomulyo sudah ketiga kalinya sejak setahun lalu untuk menyampaikan aspirasi yang sama. Sunarto menegaskan aksi yang digelar tidak ada unsur politis, melainkan murni karena keresahan warga. Menurut dia, dukuhnya sudah mendapat surat peringatan (SP) dua kali, namun dinilai tidak ada iktikad baik untuk memperbaiki perbuatannya.

Kepala Desa Tirtomulyo, Sujadi membenarkan sudah mengeluarkan dua SP terhadap Dukuh Kergan. Menurut dia persoalan yang terjadi antara Dukuh Kergan dan warganya itu tidak lepas dari komunikasi yang kurang bagus, sehingga memunculkan reaksi warga.

Pihaknya tidak bisa serta merta memberhentikan pamong desa termasuk Dukuh Kergan tanpa ada kesalahan yang fatal sesuai aturan. Namun demikian ia sudah memberikan peringatan atas masukan warga supaya Dukuh Kergan memperbaiki kinerjanya.

"Kalau enggak ikut rapat, enggak bisa ngemong masyarakat masih bisa dibina. Tolong beri kami waktu pembinaan seperti yang diminta masyarakat," kata Sujadi.

Sementara Fery Joko Andianto enggan memberikan keterangan dengan alasan tidak ingin memperkeruh suasana. Namun dalam forum dialog bersama warga Kergan, Fery menyatakan sudah menjalankan apa yang menjadi tuntutan warga. Ia sudah berusaha menjalin komunikasi dengan mendatangi wara, namun belum semua warga ia datangi.

Fery Joko Andianto menjadi Dukuh Kregan sejak 2016 lalu berdasarkan hasil seleksi di Desa Tirtomulyo. Saat itu ada empat calon yang mendaftar hingga mengikuti seleksi. Hasil seleksi, nama Fery Joko Andianto mendapat nilai tertinggi.

Dalam forum dialog warga Kergan di Desa Tirtomulyo itu juga dihadiri Kepala Baian Administrasi Pemerintahan Desa Setda Bantul, Kurniantoro dan Kepala Bagian Hukum Setda Bantul, Suparman. Kurniantoro mengatakan berdasarkan hasil dialog, ia menilai tidak ada permasalahan yang mengharuskan Dukuh Kregan dipecat. Tuntutan perbaikan kinerja sudah mulai dilakukan oleh dukuh sehingga perlu diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement